Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawal Instruksi Presiden, Gesits Incar Instansi dan Kementerian

Kompas.com - 22/02/2023, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor listrik buatan Indonesia, Gesits, akan makin gencar mengincar pembeli fleet atau borongan dari perusahaan pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur Utama WIMA selaku manufaktur Gesits, Bernardi Djumiril, selain terus memperkenalkan Gesits G1, pihaknya kini juga mulai memperkenalkan Gesits Raya ke lingkungan instansi pemerintah untuk dijadikan kendaraan dinas.

Baca juga: Beli Merchandise IIMS 2023 Gratis Tiket Konser Musik

"Kita sudah mulai untuk mendeteksi BUMN di kementerian atau macam-macam. Sebab di instansi BUMN ada fleet (pembelian borongan) yang besar last mileage buat kirim pos, barang, itu kita maksimalkan sebaik mungkin," ujar Bernardi di JIEXpo, Jakarta, akhir pekan lalu.

Meski demikian Bernardi mengatakan, proses untuk masuk ke instansi pemerintahan dilakukan secara pelan-pelan.

"Kita masih bertahap kita pelan-pelan, paling tidak untuk memperkenalkan Gesits Raya untuk cocoknya dimana. Sebab kalau dibandingkan dengan Gesits G1, Gesits Raya lebih ramping. Karena itu masing-masing daripada pengguna akan beda-beda," ujar dia.

Untuk diketahui, pada 13 September 2022, presiden RI Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) yang mewajibkan instansi pemerintah untuk menggunakan kendaraan listrik.

Instruksi tersebut tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Baca juga: Karoseri Adiputro Luncurkan Bus Pariwisata untuk PO Tividi

Bernardi mengatakan, penjualan Gesits G1 pada 2022 menyentuh angka 2.000 unit. Angka tersebut cukup baik sebab total pasar Gesits nyaris seperlima pasar motor listrik di Indonesia.

"Tahun 2022 itu terjual 2000-an unit. Total itu ada 11.000 unit, marketnya (Gesits) hampir 20 persen," kata Bernardi.

Meski demikian Bernardi tidak mengungkapkan pembeli terbesar Gesits datang dari mana.

"Kita masuknya ke semua mulai dari pengendara harian, ojek online, semua segmen pasar kita coba untuk masuk," kata Bernardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Negara-negara Eropa Menyesal Beli Jet Tempur F-35 AS, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau