JAKARTA, KOMPAS.com - PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (Selis) mulai tertarik menghadirkan mobil listrik mungil untuk pasar dalam negeri, seiring meningkatnya pertumbuhan penjualan kendaraan jenis terkait pada 2022 lalu.
Langkah tersebut, terlihat dari hadirnya produk dimaksud di salah satu diler resmi yang berada di bilangan DKI Jakarta. Bahkan, mobil sudah dapat dites langsung oleh calon konsumen dengan pengawasan.
Hanya saja salah satu tenaga penjualnya menyatakan bahwa kendaraan baru prototipe atau produk percontohan.
Baca juga: Fitur Daihatsu Ayla Generasi Terbaru Mulai Terungkap
"Baru prototype saja, diproduksi saja kita belum tau. Jadi buat menarik orang saja. Tapi kalau yang ingin tes, bisa sekarang. Sekarang yang ready tiga roda," kata pramuniaga saat ditemui Kompas.com, Senin (30/1/2023).
"Sekarang memang lagi musim (kendaraan listrik) karena lama-kelamaan semua akan ke sana. Mudah-mudahan ini bisa (diproduksi dan dijual)," lanjut dia.
Kendati tidak disebut sejak kapan produk yang desainnya mirip Wuling Air EV dan MINI Electric ini berada di diler, tapi ia mengatakan sudah cukup banyak masyarakat sekitar yang menjajalnya.
Tetapi memang sangat disayangkan, mereka belum bisa melakukan pemesanan karena belum ada kepastian produksinya.
Dari pantauan redaksi, secara umum mobil ini cukup menarik untuk meramaikan pasar dalam negeri dengan kapasitas dua sampai tiga penumpang. Tetapi secara built quality memang masih ada yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan.
Seperti, mobil tidak ada air conditioner (AC) walaupun layar instrumen sudah LED dan ada radio. Kemudian joknya tidak bisa diatur leluasa meski desainnya warna-warni ala mobil-mobil konsep Daihatsu.
Baca juga: Dipimpin Luhut, Insentif BEV Sedang Dibahas Antarkementerian
Tidak ada fitur keamanan aktif yang tersedia, begitu pula air bag. Maka kalau mobil ini digunakan di jalur bebas hambatan alias tol, cukup riskan.
Adapun pengisian dayanya, sama seperti mobil listrik lain dengan port yang berada di belakang. Bedanya, pada produk ini hanya ada satu colokan tersedia berjenis AC (normal charging).
"Kekurangan mobil listrik itu harga baterai lithium-nya yang mahal sampai setengahnya (dari total harga jual kendaraan listrik). Setelah 8 tahun ke depan ganti baterai, apabila tidak ada perubahan bisa Rp 170 jutaan," kata dia.
"Mobil ini (prototype mobil listrik Selis), pakai aki kering yang kira-kira muatannya itu 5 buah (sekitar Rp 10 juta, satunya Rp 2 jutaan). Jadi baterainya lebih murah dan kalau ada kerusakan, cukup ganti bagian yang memang rusak saja, tidak semuanya," lanjut tenaga penjual itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.