Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pembayaran Tol Nirsentuh Bisa Efektif Atasi Kemacetan

Kompas.com - 12/01/2023, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Ketua MRI RI, Bambang Soesatyo mendukung penerapan pembayaran sistem tol non tunai nirsentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF).

Sebab, menurutnya penerapan teknologi canggih tersebut mampu meningkatkan layanan di jalan tol sekaligus mengurai kemacetan yang kerap terjadi di beberapa ruas. Hal terkait karena tidak adanya gardu tol pada lajur yang menerapkan MLFF.

"Melalui MLFF, kendaraan tinggal melaju di jalan tol, saat melalui titik pembayaran, pemotongan pembayaran dilakukan melalui aplikasi CANTAS yang terkoneksi di smartphone setiap pengendara," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet seusai menerima jajaran PT. RITS, di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Hyundai Santai Tanggapi Isu Banyak yang Tunda Beli Mobil Listrik

Ilustrasi gantry sistem MLFF di jalan tol.Dok. BPJT Ilustrasi gantry sistem MLFF di jalan tol.

Dalam jangka menengah dan panjang, penerapan MLFF juga bisa mendukung sistem logistik yang efisien dan berdaya saing.

"Teknologi itu bisa memberikan efisiensi dan efektifitas waktu tempuh berkendara," tuturnya.

Diketahui, sistem MLFF memungkinkan kendaraan untuk terus melaju pada ruas tol yang ditentukan karena sistem pembayarannya dilakukan secara otomatis melalui teknologi Global Navigation System (GNSS).

Sistem ini, bisa mendeteksi pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol. Sehingga tak perlu lagi e-Toll fisik yang saat ini digunakan.

Baca juga: Selain ERP, Sistem Pembayaran Tol Nirsentuh Akan Diterapkan Tahun Ini

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bambang Soesatyo (@bambang.soesatyo)

Sebagai gantinya, para pengguna harus menggunakan aplikasi CANTAS yang dapat diunduh di berbagai tipe ponsel.

Dalam kesempatan serupa, Bamsoet menjelaskan penerapan MLFF merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Hungaria.

Adapun kerja sama ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria H.E. Mr. Viktor Orbán ke Indonesia pada 2016.

Dalam kerja sama tersebut, Pemerintah Hungaria berinvestasi 100 persen dengan nilai investasi mencapai Rp 4,5 triliun melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Ia pun menambahkan berdasarkan laporan BPJT, total jaringan jalan tol di Indonesia telah mencapai 2.578 km, dengan 4 juta transaksi per hari di gerbang tol.

Baca juga: Dishub DKI Kejar Regulasi ERP Tahun Ini

Ilustrasi kemacetan.Dok. Shutterstock Ilustrasi kemacetan.

Namun, penerapan pembayaran sistem tapping yang saat ini dilakukan terkadang memberikan kelambatan transaksi sehingga menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, Bamsoet berharap hadirnya MLFF dapat mengurangi kemacetan.

"Selain dapat mengurai titik kemacetan, penerapan MLFF diharapkan juga memberikan banyak keuntungan lainnya bagi para pengguna jalan tol. Antara lain, menghemat bahan bakar, menjaga lingkungan yang lebih baik sehingga mengurangi dampak perubahan iklim yang signifikan, serta memberikan waktu tempuh berkendara semakin cepat, efektif dan efisien," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com