Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru Akan Dimulai Pekan Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus mudik pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/23 bakal dimulai pada pekan depan, Jumat, 23 Desember 2022 mendatang.

Sehingga untuk para pengguna jalan khususnya di ruas tol, perlu kembali mengatur atas rencana perjalananya kembali supaya tak terjadi kepadatan. Khususnya, saat memasuki puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 30 Desember 2022.

“Mudik untuk keluar Jakarta di tahun baru masih sama di hari Jumat, namun tanggalnya 30 Desember 2022,” ujar Operation and Maintenance Management Group Head PT Jasa Marga Atika Dara Prahita, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Daftar Jalan Tol yang Dibebaskan dari Angkutan Barang Selama Nataru

Lihat Foto

Kondisi arus lalu lintas saat pembukaan Jembatan Wonokerto, Demak, Jumat malam (18/11/2022).(Pemprov Jateng)

Sementara proyeksi arus balik pada periode Nataru 2022/23, akan mulai terjadi pada 25 Desember 2022 dengan puncak arusnya di 1 Januari 2023 atau sehari setelah pergantian tahun.

Adapun mayoritas mobilitas tetap akan terjadi dari Jabodetabek melalui empat gerbang tol (GT) utama dengan jumlah mencapai 2,73 juta kendaraan. Angka ini naik 2,6 persen dari periode Nataru tahun sebelumnya, 2021/22.

“Melalui GT Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa, totalnya sebesar 2,73 juta kendaraan,” ucapnya.

Sementara untuk arus balik yang masuk ke wilayah Jabodetabek melalui empat GT utama diperkirakan sebesar 2,71 juta kendaraan atau naik sebesar 1,2 persen terhadap Nataru 2021/2022.

Baca juga: Apa Itu Istilah Body Roll pada Mobil?

Lihat Foto

Gebang Tol Cikupa yang diprediksi menjadi titik kepadatan kendaraan pada puncak arus mudik libur natal dan tahun baru 2022 di ruas tol Tangerang Merak(KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Sebagai kesiapan menghadapi arus lalu lintas periode Nataru, Jasa Marga telah mempersiapkan berbagai peningkatan operasional layanan mulai dari pengembangan teknologi, layanan transaksi, layanan preservasi, layanan lalu lintas, strategi komunikasi dan informasi hingga layanan tempat istirahat dan pelayanan (TIP).

Selain itu, lanjut Atika, pihaknya turut berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga agar pelayanan transportasi dapat terlaksana dengan baik.