JAKARTA, KOMPAS.com – Tren sepeda motor listrik tengah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya dipicu kenaikan harga BBM.
Meski begitu, penjualan motor listrik masih didominasi merek baru, bukan merek-merek besar yang sudah lama masuk pasar Indonesia.
Hari Budianto, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), menjawab anggapan mengapa para merek penguasa pasar asal Jepag enggan mau produksi motor listrik.
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai GP Aragon, Bagnaia Makin Ancam Quartararo
“Kita semuanya care terhadap kendaraan listrik, kenapa? Karena memang arahnya ke sana,” ujar Hari, dalam konferensi virtual (15/9/2022).
Ia mengklaim sudah ada total 43 merek motor listrik yang memasuki pasar roda dua di Indonesia, termasuk di dalamnya anggota AISI.
Hal ini terpantau berdasarkan informasi Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor (SRUT) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Asap Bakaran Lahan Jadi Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan
Menurutnya, anggota AISI yang sudah meluncurkan motor listrik sudah ada Honda, Yamaha dan TVS. Sementara Kawasaki dan Suzuki memang belum.
“Kalau yang lain merek-merek baru itu kan ada dari 43 total itu. Jadi memproduksi itu gampang, menjual tidak gampang,” kata Hari.
“Kenapa banyak pemain baru? Karena mereka sebagai pemain baru, ya masa nunggu, jadi masuk lebih dulu. Itu hukum alam saja,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.