JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir-akhir ini membuat sebagian orang berpikir agar dapat menghemat konsumsi bahan bakar.
Banyak cara yang dilakukan, salah satu metode yang beredar di masyarakat adalah dengan memasang magnet pada saluran bensin.
Katanya, cara tersebut bisa menghemat konsumsi bahan bakar. Jika memang demikian, tentu cara ini akan banyak dilakukan karena harga magnet cukup terjangkau dan minim risiko.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Medan Magnet di Pelintasan Kereta Buat Mobil Mogok?
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan cara tersebut cukup efektif pada mobil-mobil tua yang masih menggunakan karburator untuk sistem bahan bakarnya.
“Untuk karburator cukup efektif, karena bensin ngumpul di ruang pelampung sehingga molekul-molekulnya bisa lebih padat, nah magnet ini berfungsi untuk mengurai sehingga pengabutan di karburator menjadi lebih sempurna,” ucap Ibrohim, kepada Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Ibrohim menjelaskan, dengan pengabutan yang sempurna maka tenaga mesin menjadi lebih baik, sehingga secara pasti membuat konsumsi bahan bakar lebih irit.
Baca juga: Magnet Merek Eropa di IIMS 2014
Dia menjelaskan, justru pada mobil-mobil modern efektivitas magnet ini menurun karena mobil-mobil modern sudah memiliki sistem bahan bakar yang lebih sempurna.
“Untuk mesin modern, khususnya pada injeksi yang regulatornya jadi satu dengan pompa bensin kurang efektif karena di selang atau pipa bensin dan barel injektor sudah tersedia bensin bertekanan 3,5 kg per cm,” ucap Ibrohim.
Menurut Ibrohim, magnet ini mengurai molekul sehingga pengabutan pada mesin karburator lebih sempurna, sementara pada mesin injeksi kebalikannya, dengan memanfaatkan bensin bertekanan yang dilewatkan pada injektor pengabutan lebih sempurna.
Baca juga: BBM Pertalite Dibatasi, Ini Skema Pembeliannya di SPBU
Jadi, magnet ini akan efektif bila digunakan pada mobil-mobil yang masih menggunakan karburator sebagai sistem pencampuran bahan bakar dan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.