JAKARTA, KOMPAS.com - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyatakan bakal menggenjot pembiayaan produk motor listrik, seiring peningkatan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Pasalnya, sebagaimana dikatakan Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja bahwa kenaikan harga BBM berisiko pada industri pembiayaan.
Meski demikian, perseroan justru melihat potensi pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca juga: Mulai Besok, DKI Jakarta Hapus Sanksi Administrasi untuk PKB dan BBNKB
"Kenaikan harga BBM akan meningkatkan animo dan minat masyarakat untuk shifting membeli dan menggunakan kendaraan berbasis listrik," kata dia dalam siaran pers, Selasa (13/9/2022).
Ia menambahkan, hal tersebut lantaran kendaraan listrik dianggap jauh lebih efisien dalam hal biaya konsumsi dibandingkan kendaraan yang menggunakan BBM.
Sementara harga jualnya masih dinilai cukup tinggi untuk sebagian masyarakat sehingga dibutuhkan fasilitas dari perusahaan pembiayaan.
Dengan begitu, hal ini akan berpotensi untuk meningkatkan portofolio produk pembiayaan kendaraan berbasis listrik ke depan.
Baca juga: Regulasi Jadi Stimulus Konversi Mobil Listrik
Diketahui, kini BRI Finance sudah menyediakan fasilitas pembiayaan kendaraan berbasis listrik, baik untuk kendaraan roda dua maupun empat. Seperti, telah menggandeng PT Smoot Motor Indonesia untuk perluas pasar pembiayaan sepeda motor listrik.
"Hal ini seiring dengan aspirasi BRI Finance untuk memperbesar pangsa pasar pembiayaan konsumer," imbuh dia.
Adapun saat ini pembiayaan konsumer mencapai 68 persen dari total portofolio perusahaan.
Hasil tersebut tumbuh 59 persen dibanding posisinya pada akhir tahun lalu. Hingga penghujung 2022, BRI Finance membidik pembiayaan baru di atas Rp 4 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.