Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Paksa Gunakan Motor saat Ban Kempis

Kompas.com - 01/09/2022, 10:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ban sepeda motor yang kempis bisa terjadi kapan saja. Salah satu penyebabnya akibat pemilik kendaraan mengabaikan soal perawatan. 

Padahal ban motor yang kempis jika dibiarkan, bahkan nekat digunakan bisa fatal karena bisa bocor dan sobek. 

Selain itu, ban juga bisa habis tidak rata pada satu sisi. Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho menjelaskan, akibat tekanan udara di bawah standar, ban jadi ringkih sampai struktur karet bagian dalam. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ban yang Sering Ditambal Justru Mudah Bocor?

"Bobot muatan berlebihan jika dipaksa membuat karet ban mudah getas. Benang dan struktur karet kompon ban bisa berubah," ucap Aan kepada Kompas.com, belum lama ini. 


Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).
Kompas.com/Alsadad Rudi Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).

Alur permukaan ban yang kempis kemudian bergesekan terus menerus dengan aspal, karet struktur ban bagian dalam bisa getas. Ban bisa bocor halus. 

Perlu juga memperhatikan pentil ban, bila tekanan udara di bawah standar dalam jangka waktu tertentu bisa robek. 

Tutup pentil ban melindungi kimponen di dalamnya agar tak berkarat. Donny Apriliananda Tutup pentil ban melindungi kimponen di dalamnya agar tak berkarat.

"Posisi pentil ban dibuat menyatu, tekanan udara ban di bawah standar dalam waktu tertentu, area tutup pentil ban bisa bocor halus," katanya. 

Baca juga: Konsekuensi Ganti Ban Motor Lebih Besar

Untuk itu, Aan menyarankan, agar pemilik kendaraan rutin untuk memperhatikan tekanan udara ban. Baiknya lagi jika dilanjutkan memeriksa kondisi fisik ban keseluruhan. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau