Produsen Helm Lokal Alami Kesulitan Material

TANGERANG, KOMPAS.com – Sebagai salah satu produsen helm lokal, JPX Helmet ikut meramaikan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Lewat ajang tersebut, JPX turut meluncurkan produk terbarunya, yakni Nova-X.

Namun kehadiran helm baru di GIIAS 2022, sempat dibayangi kesulitan material. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan kelangkaan bahan baku karena aturan pembatasan.

Krisis material hampir terjadi di segala lini industri. Di industri otomotif misalnya, krisis cip semikonduktor telah berdampak pada keterbatasan suplai yang menyebabkan terhambatnya produksi kendaraan.

Baca juga: Daihatsu Punya Ayla EV, Bagaimana dengan Brio Satya Listrik?

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA JPX Helmet luncurkan helm baru NOVA X

“Pengaruh ke kami ketika memperoleh harga bahan baku. Bahan baku naiknya luar biasa. Dari tahun 2020 sudah merangkak naik,” ujar Salomon Manalu, Brand Manager JPX Helmet, di ICE BSD City, Sabtu (13/8/2022).

“Naik 30-80 persen beberapa material. Plastik ABS itu sudah naik lebih dari 60 persen, busa itu yang lumayan juga lebih dari 60 persen,” kata dia.

Salomon berujar, sulitnya bahan baku amat berpengaruh pada harga jual produk. Kondisi ini membuat JPX Helmet sudah menaikkan harga hingga dua kali sejak tahun 2020.

Baca juga: Wuling Air ev Bisa Jadi Mobil Harian Mama-mama Muda

“Tahun ini kami masih bertahan. Kebetulan kami anggap masih bisa survive di situ. Dan stok bahan baku kita cukup, masih bisa kita tahan harganya,” ucap Salomon.

“Karena sebagian besar masih impor, biji plastik masih impor. Kandungan lokalnya sudah lebih dari 60 persen, cuma bahan baku utamanya biji plastik ini,” ujar dia.

Tak heran apabila banderol helm baru di Jakarta terbilang tinggi belakangan ini. Misal tipe half face yang baru diluncurkan JPX Helmet sudah menyentuh Rp 750.000. Sementara untuk warna solidnya Rp 700.000.

Begitu pun tipe helm motocross yang dijual di rentang Rp 600.000 hingga Rp 800.000, tergantung modelnya. Paling murah mungkin tipe retro yang dibanderol kisaran Rp 200.000 hingga Rp 300.000.