JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha Franco Morbidelli pontang-panting di paruh pertama musim 2022. Capaiannya bagai bumi dan langit dengan rekan setimnya Fabio Quartararo.
Selama 11 seri yang sudah berlangsung Morbidelli hanya berhasil mengumpulkan 25 poin. Sampai GP Belanda, pebalap asal Italia itu bertengger di posisi 19 klasemen sementara.
Baca juga: Hindari Macet, Cek Kondisi Lalu Lintas Tol Jakarta-Cikampek Via CCTV
Morbidelli sadar bahwa performanya sangat buruk. Dia tak suka motor M1 2022, tapi tidak bisa mengeluh karena Quartararo nyatanya bisa menang dan bertengger di puncak klasemen.
Morbidelli mengaku berdiskusi dengan mentornya Valentino Rossi mengenai kesulitannya saat ini dan berusaha mencari celah untuk memaksimalkan keadaan yang ada.
"Kami berbicara tentang itu. Vale selalu memberiku kekuatan," kata Morbidelli, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Rabu (13/7/2022).
Menurut Rossi, dia mesti melihat dan memperhatikan Quartararo saat balapan. Bahkan, hal-hal lain sekecil apa pun yang menyebabkan pebalap asal Perancis itu bisa kencang.
Baca juga: Ini Daftar Lokasi Uji Emisi di Jakarta Barat
"Dia (Quartararo) berhasil mempertahankan kecepatan di tikungan saat melakukan late braking. Berkat kecepatan menikung yang tinggi, dia banyak memulihkan diri," ujar Morbidelli.
Secara tersirat, cuma itu yang bisa dilakukan "Franky" karena dia tidak punya alasan. Padahal, seperti diketahui, Quartararo sendiri mengeluh top speed motor M1 kalah dari pabrikan lain.
Baca juga: Bahaya Lewat Bahu Jalan Tol dan Minimnya Kesadaran Pengemudi
Saat balapan, rata-rata Morbidelli tertinggal sekitar 30 detik dari pemenang lomba. Sulit memangkas jarak ini dalam waktu singkat, apalagi para insinyur Iwata tidak bisa mendapatkan mesin sebelum musim baru.
"Saya tahu betul bahwa ini adalah situasi yang sulit karena jika Anda seorang pebalap dan Anda tidak cukup cepat, lalu ada yang tidak beres," ucap Morbidelli.
"Apalagi jika Anda memiliki ekspektasi tertentu berdasarkan pengalaman. Situasinya sulit, sangat sulit. Kami harus mengerjakannya, menganalisis segalanya untuk menemukan solusi,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.