JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu New Sirion hadir dengan cukup banyak ubahan. Namun, masih belum secanggih beberapa model Daihatsu, seperti All New Xenia atau Rocky.
Kedua model tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi Advanced Safety Assist (ASA). Teknologi tersebut mempunyai seperangkat fitur keselamatan.
Baca juga: Penjualan New Sirion Diklaim Hampir Mencapai Target
Dengan penambahan ASA pada New Sirion, tentunya harga akan bertambah mahal. Namun, bukan hanya harga saja yang menjadi alasan absennya teknologi tersebut pada hatchback ini.
Dendy Triyanto, Marketing Product 1 Dept. Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, ASA itu tidak serta merta dari model yang sudah ada, lalu ditarik ke model baru.
"Memang bisa, tapi akurasinya kan harus diuji. Jadi, ada kondisi-kondisi tertentu," ujar Dendy, saat Test Drive Daihatsu New Sirion, di Kota Manado, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Sama-sama Pakai CVT, Mana Lebih Menarik, Brio RS atau Sirion Facelift?
Dendy menambahkan, ASA yang ada pada Rocky di Indonesia dengan yang di Jepang pun berbeda. Rocky yang dipasarkan di Indonesia tidak ada pendeteksian untuk pejalan kaki atau kendaraan roda dua. Tapi, di Jepang ada pendeteksian tersebut.
"Karena melihat kondisi orang di Indonesia, kalau bawa motor sudah pasti memotong jalan, dan itu salah satu kondisi yang dicek," kata Dendy.
"Itu harus disurvey dan itu butuh waktu sekitar satu sampai dua tahun, karena dia harus memastikan semua sistem di Indonesia akurasinya benar," ujarnya.
Menurut Dendy, New Sirion sudah cukup dari sisi safety. Bahkan, jika mengikuti NCAP tahun 2018, New Sirion sudah mendapat lima bintang. Sudah ada empat airbag, dan itu dirasa cukup untuk konsumen Daihatsu di Indonesia.
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyo, mengatakan, setiap Daihatsu meluncurkan produk baru, pasti pihaknya melakukan market survey. Dia mengatakan, Daihatsu bisa saja menambahkan Rp 10 juta dan lain sebagainya.
"Tapi, kita menentukan harga market oriented. Jika memang pasarnya mau yang seperti itu, berarti kita juga harus menyesuaikan permintaan pasar di segmen tersebut," kata Hendrayadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.