Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Toyota Kijang Innova Gagal Nanjak, Dilewati Avanza Model Lama

Kompas.com - 29/05/2022, 09:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan mobil Toyota Kijang Innova kesulitan menanjak di kawasan dataran tinggi Dieng menuju Desa Sembungan, Jawa Tengah.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok bernama @deddy.traveler. Dalam rekaman itu terlihat mobil Innova berkelir putih mengalami kesulitan saat hendak melewati tanjakan terjal, bahkan sampai harus diganjal dengan batu dan didorong oleh sejumlah orang.

Pada video yang sama, terlihat mobil Toyota Avanza dapat melewati tanjakan tersebut dengan mulus.

Padahal, keduanya menggunakan sistem penggerak yang sama yakni Rear Wheel Drive (RWD) yang dinilai lebih kuat nanjak dibanding penggerak depan atau Front Wheel Drive (FWD).

Baca juga: Ini Penyebab Truk Tidak Kuat Menanjak

Menurut Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, secara keseluruhan kalau mobilnya bergerak, sudah ada motion (ada momentum bergerak sebelum tanjakan) sebenarnya tidak ada masalah depan atau belakang.

Jusri menjelaskan, kemampuan mobil RWD maupun FWD di tanjakan banyak variabelnya. Di antaranya kondisi kendaraan, kondisi jalan apakah sedang licin, hingga kemampuan pengemudinya.

@deddy.traveler Detik - detik Mogok di Tanjakan Terekstrim Dataran Tinggi Dieng menuju Desa Sembungan, Desa Tertinggi di Pulau Jawa #desasembungan #dieng #exploredieng #explorewonosobo ? suara asli - travelbydeddy_

 

“Kalau semuanya tidak ideal, termasuk pengemudi yang gampang panik hingga traksi kurang seperti jalan licin, maka kondisi ini (penggerak) belakang akan menguntungkan,” kata Jusri beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

“Tapi kalau semua ideal, tanjakan curam, ban ideal, pengemudinya juga tahu semua, tidak ada masalah dengan penggerak depan. Perbedaannya tidak signifikan. Apalagi kalau traffic-nya tidak macet, tidak ada masalah. Paling penting adalah metode step-stepnya itu. Kalau stepnya bisa tinggal penyesuaian,” lanjutnya.

Jusri melanjutkan, dalam menaklukan tanjakan, baik menggunakan mobil RWD maupun FWD yang paling penting adalah menjaga momentumnya.

Caranya, mengindikasikan segala situasi dari awal. Salah satunya adalah dengan menjaga jarak.

Jalur Cino Mati, menghubungkan wilayah Pleret ke Dlingo BantulKOMPAS.com/MARKUS YUWONO Jalur Cino Mati, menghubungkan wilayah Pleret ke Dlingo Bantul

“Dia harus bergulir terus. Kalau dia lihat ada mobil dekat-dekat situ, truk misalnya, pasti akan memperlambat momentum. Jadi harus jaga jarak, supaya tidak sampai berhenti di tengah tanjakan tadi. Kemudian pakai gigi yang pas,” ucap Jusri.

Menurutnya, usahakan jangan melakukan perlambatan saat menanjak. Caranya jaga jarak dari jauh, supaya tidak melakukan perlambatan. Kalau terlalu mepet, pasti dia akan melakukan perlambatan ketika kendaraan di depan melakukan perlambatan atau berhenti. Jaga jarak supaya terus memelihara momentum.

Baca juga: Kualifikasi GP Italia, Fabio di Giannantonio Pole Position, Motor Marquez Sempat Terbakar

“Pergerakan itu akan menimbulkan momentum. Sehingga momentum ini akan membuat bobot kendaraan jadi lebih enteng karena ada gerakan momentum bukan gerakan dari mesin saja. Artinya, beban mesin jadi lebih rendah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau