Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Pilih Kolaborasi Memopulerkan Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 26/05/2022, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengaku bahwa saat ini pasar mobil listrik di dalam negeri masih sangat kecil, yaitu di bawah 3 persen.

Padahal, pemerintah menargetkan populasi kendaraan bermotor listrik di dalam negeri mampu mencapai 2 juta unit pada 2025, di mana 600.000 unit di antaranya merupakan mobil listrik buatan Indonesia.

Sehingga, perseroan lebih mengedepankan berkerjasama memopulerkan daripada bersaing dengan sengit pada siapapun yang berniat memproduksi mobil listrik.

Baca juga: Strategi Toyota Indonesia Capai Target Bebas Emisi

“Kami ingin mengedepankan kerja sama ketimbang kompetisi, karena kini mobil listrik itu marketnya masih kecil sekali, bahkan di bawah 3 persen. Justru kita harus kerja sama dengan siapapun untuk memperbesar populasi elektrifikasi,” kata Direktur Corporate Affairs TMMIN, Bob Azam dalam webinar, Rabu (25/5/2022).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Toyota saat ini telah melakukan kerja sama dengan beberapa merek Portugal. Lalu juga ikut serta dalam memproduksi bus listrik dengan menyediakan teknologi fuel cell.

“Sekarang teknologi hybrid juga sudah diberikan Toyota kepada siapapun yang ingin menggunakan. Jadi sebenarnya terbuka untuk teknologi," ujar dia.

"Sekarang bagaimana kita membuatnya lebih efisien dan ekonomis sehingga terjangkau. Itu persoalan kita bersama,” ucap Bob.

Baca juga: Produksi Toyota Makin Seret karena Krisis Cip, Ini Model yang Kena Imbas

Tidak sampai di sana, Bob juga menilai ada salah satu faktor lain yang harus diperhatikan untuk mendorong percepatan era kendaraan listrik atau elektrifikasi di Indonesia, yaitu soal supply chain.

Pasalnya, sampai dengan saat ini hal tersebut hanya dikuasai segelintir perusahaan atau negara saja sementara total industri otomotif yang bisa memproduksi kendaraan konvensional mencangkup lebih dari 20 negara.

“Sekarang otomotif bisa dibuat lebih dari 20 negara, tapi saat ini mobil listrik itu hanya dikuasai 5-6 negara. Ini juga kita harus perhatikan supaya nanti begitu kita transisi ke era elektrifikasi, jangan sampai dijadikan monopoli beberapa negara saja,” ujar Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
toyota terlalu saklekk buat mengembangkan ev. lihatlah hyundai sdh pada level diatas toyota dalam hal ev. selama pimpinan toyota masih saklek ya pasti ketinggalan terus.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Usai Diperiksa Kejagung soal Pertamina, Ahok: Gila Juga Ya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau