UNGARAN, KOMPAS.com - Memasuki era elektrifikasi, karoseri pembuat bodi bus juga harus mengikuti perkembangannya. Salah satunya yang dilakukan oleh Karoseri Laksana yakni membuat bodi bus E-Cityline.
Sebab, untuk bus listrik yang sudah banyak digunakan adalah CBU, alias diimpor secara utuh dari luar negeri. Sedangkan sasis E-Cityline dari luar, tapi bodi yang dipasang dibuat secara lokal.
Bodi bus ini pertama kali keluar dari Karoseri Laksana pada Februari 2022. Namun, berbeda dengan bus listrik lain yang sudah digunakan untuk Bus Rapid Transit (BRT), bodi E-Cityline ini masih belum muncul ke permukaan.
Baca juga: Tanggapan Daimler Soal Persaingan Bus Listrik dari China dan Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Stefan Arman, Technical Director Karoseri Laksana, mengatakan, bus listrik tersebut sudah diberikan kepada rekan Karoseri Laksana atau si pemesannya.
"Prototipe yang pertama ini sudah kita serahkan ke partner kami karena itu memang salah satu bentuk kolaborasi," ucap Stefan di Ungaran belum lama ini.
Kemudian, mengenai bus listrik yang digunakan sebagai BRT, untuk bodi buatan Laksana masih menunggu waktu. Mengingat bus-bus yang sudah lolos uji coba di TransJakarta masih model low entry alias pintu masuk rendah.
Baca juga: Perbedaan Utama Sirkuit Formula E Ancol dengan Negara Lain
"Setahu kami itu (E-Cityline) memang menunggu uji coba dari pihak customer (Transjakarta). Transjakarta sementara fokus untuk uji coba bus listrik tipe low entry, kalau yang kita buat itu kan modelnya high floor," ucap Stefan.
Bus listrik low entry ini bisa dijadikan sebagai BRT yang di luar jalur bus atau busway. Sedangkan yang high floor, punya pintu yang lumayan tinggi untuk menjemput penumpang yang ada di halte busway.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.