Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pengendara Moge Ribut dengan Seorang Pria di Tangerang

Kompas.com - 04/05/2022, 14:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video yang memperlihatkan perkelahian antara pengendara motor gede (moge) dan seorang pria di pinggir jalan.

Rekaman tersebut diunggah oleh akun Instagram @kabarbintaro, Selasa (4/5/2022).
Dalam unggahan itu, terlihat seorang pria memukul pengendara motor gede menggunakan helm.

Berdasarkan informasi, kejadian bermula saat pengendara moge tersebut hendak melewati jalan Haji Gedad, Tangerang, menjelang waktu buka puasa. Di mana kondisi lalu lintas cukup ramai oleh pedagang dan pembeli yang sedang mencari takjil.

Baca juga: 4 Jalur Alternatif Menuju Bandung Selama Arus Balik Lebaran 2022

Ketika melintas, pengendara moge tersebut diketahui menggeber motornya sembari marah-marah. Karena dinilai mengganggu, pengendara moge itu pun ditegur oleh pedagang sekitar dengan sopan dan santun.

“Sabar pak, namanya juga lagi pada beli takjil,” tulis keterangan video tersebut.

Namun, pengendara moge tersebut langsung mengeluarkan senjata dan langsung memukul pria yang menegurnya hingga menyebabkan luka pada bagian wajah.

Pria yang dipukul itu pun tak terima dan membalas memukul pengendara moge tersebut menggunakan helm.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bintaro Tangsel Jaksel (@kabarbintaro)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengendara sebaiknya menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya.

Emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan. Harus terkontrol dan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum,” ujar Sony.

Sony mengingatkan, sebelum berkendara, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.

Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menambahkan, pengendara juga harus punya rasa empati ketika berada di jalan, kesadaran, hingga mau memulai minta maaf lebih dulu.

Ilustrasi macet.KOMPAS.COM/Sandro Gatra Ilustrasi macet.

“Berkelahi di jalan itu hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikan masalah. Pasti juga banyak kerugiannya,” ujar Jusri.

Pasti sulit menjaga emosi di jalan, karena kondisi lalu lintas yang macet dan kebutuhan untuk tiba di tempat tujuan dengan cepat. Oleh sebab itu, menurut Jusri manajemen waktu juga harus diperhatikan.

Baca juga: Video Viral Penumpang Diduga Tertipu Bus Saat Mudik, Dioper-oper

“Masyarakat di kota besar itu kurang bisa manajemen waktu. Misal, berangkat ke kantor mepet jam masuk, coba berangkat lebih awal, dan tentukan rute sebelum berkendara. Pasti tidak akan terburu-buru hingga akhirnya melanggar peraturan lalu lintas,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com