KLATEN, KOMPAS.com- Setelah dua tahun terhalang pandemi, akhirnya pada 2022 pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran.
Walau masuk dalam kategori musafir yang mendapatkan keringanan, namun ada sebagian pemudik yang masih berkomitmen melaksanakan ibadah puasa meski dalam perjalanan jauh.
Lalu bagaimana pandangan medis mengenai hal ini, apakah memungkinkan melaksanakan puasa sekalipun sedang melakukan perjalanan mudik.
Baca juga: Ini Pertimbangan Risiko Mudik Malam dan Siang Hari
dr. Erlina Puspitasari, Kepala Unit Pelayanan Kesehatan PMI Klaten menjelaskan, masih memungkinkan bagi pemudik untuk tetap melaksanakan puasa sekalipun dalam perjalanan jauh.
Namun, Erlina memberikan syarat bagi pemudik untuk melakukan kiat-kiat sebelum dan selama melakukan perjalanan mudik.
Hal itu berkaitan dengan kondisi kesehatan pemudik yang berkorelasi langsung pada konsentrasi berkendara.
“Tidak ada masalah, dan tidak dilarang bagi pemudik untuk tetap melaksanakan puasa sekalipun dalam perjalanan panjang, asalkan bisa mengatur pola makan” ujar Erlina saat ditemui di kantor PMI Klaten, pada Selasa (19/04/2022).
Kiat tersebut dilakukan dalam rangka menjaga konsentrasi, sehingga bisa mendukung keselamatan pengendara sendiri ataupun pengendara lain.
“Pertama, pastikan kita selalu dalam kondisi terhidrasi. Kalau kurang cairan, tensi bisa ngedrop, suhu bisa meningkat ke demam, dan badan bisa lemas, ini berbahaya” jelasnya.
Baca juga: Tujuh Gerbang Tol yang Jadi Filter Ganjil Genap Arus Mudik
Erlina menambahkan bahwa setidaknya dalam satu hari tubuh membutuhkan dua liter cairan. Minum dua liter air ini bisa diatur semalam sebelum mudik, baik saat berbuka, sebelum tidur, hingga saat sahur.
“Kedua, kurangi makanan berlemak dan minyak, karena susah dicerna dan menghambat aliran darah, sehingga menyebabkan ngantuk. Disarankan makan yang mengandung serat,” katanya.
Selama perjalanan, Erlina menyarankan pengendara berhenti beristirahat setidaknya dua jam sekali. Hal ini untuk mencegah otot kram selama perjalanan dan menjaga konsentrasi pengendara.
“Normalnya berkendara beristirahat setiap dua jam. Silahkan menepi untuk beristirahat dan melakukan relaksasi otot biar tidak kecapean,” ujar Erlina.
Ketika waktnya berbuka, disarankan pemudik mengonsumsi air putih terlebih dahulu, setelah itu dipersilahkan makan makanan berat, asalkan jangan berlebihan, yang tujuannya kembali kepada aspek menjaga konsentrasi tubuh pengendara.
Baca juga: Strategi Nyetir Agar Tidak Lemas dan Ngantuk Saat Mudik
Terakhir, Erlina menyarankan untuk mengatur pola tidur. Hal ini berlaku saat sebelum mudik, atau selama perjalanan.
“Pola tidur harus dijaga, agar tubuh tidak kecapean. Selama perjalanan, kalau sudah lelah dan belum sampai rumah, silahkan tidur bisa di rest area ataupun penginapan,” ucapnya.
Walau begitu, Erlina menyarankan bagi pemudik untuk tidak memaksakan berpuasa bila memang kondisi tubuh tidak memungkinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.