JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, ramai diberitakan seorang pemuda yang gagal ujian praktik untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C, hingga 16 kali. Namun, dia tetap gigih untuk berlatih agar lulus.
Dikutip dari Kompas Regional, kejadian tersebut berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Pemuda bernama Andrian tersebut mengaku selalu tidak lulus dalam ujian praktik, khususnya tes zig-zag.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani, mengatakan, dalam melakukan pembuatan SIM memang diperlukan kesiapan, di antaranya selain biaya, kesehatan, juga pengetahuan umum rambu lalu lintas untuk tes teori.
"Selain itu, juga calon pembuat SIM harus mampu mengendarai kendaraan yang akan diujinya, misal mobil untuk SIM A dan motor untuk SIM C," ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Untuk tes praktek di Indonesia memang agak sedikit berbeda dari negara lain yang kelihatannya lebih mudah. Sedangkan tes praktik di Indonesia, harus melalui beberapa sesi, di antaranya zig-zag, angka 8, pengereman, dan putar balik dengan jarak yang terbilang amat terbatas," katanya.
Baca juga: Biaya Resmi Perpanjangan SIM A dan SIM C per Maret 2022
Agus menambahkan, calon pembuat SIM harus selalu berlatih agar dapat lulus tanpa kendala saat ujian praktek.
Menurutnya, biasanya yang membuat pengendara jarang lulus adalah karena hal yang sangat sepele, yaitu lupa atau tidak menengok ke belakang saat akan mulai jalan dengan motornya.
"Karena itu salah satu bagian penilaian (safety check) sebelum jalan, atau mengenai pembatas cone/pipa yang ada di tempat ujian praktik," ujar Agus.
"Jadi, tipsnya memang selain harus siap dalam segala hal juga harus siap mentalnya, karena biasanya saat ujian mereka akan grogi karena berhadapan dengan polisi yang melakukan penilaian," kata Agus.
Menurutnya, gagal ujian praktik SIM C hingga 16 kali, pasti ada kesalahan-kesalahan yang dibuat berulang-ulang. Sehingga, hasil nilainya menjadi tidak lulus.
"Sebenarnya, kalau zig-zag di tes SIM itu mudah, karena sudah ada garisnya. Sehingga, pengendara hanya mengikuti saja. Namun, harus tepat mengambil jarak bannya agar bodi motor tidak mengenai pipa yang berdiri. Biasanya, sebelum mulai tes, polisinya akan mendemokan caranya, tinggal diikuti saja rutenya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.