Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Pemula, Jangan Berkendara di Jalur Lambat Jalan Tol

Kompas.com - 26/02/2022, 14:02 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat baru belajar mengendarai mobil, pengemudi pemula umumnya masih kerap ragu dalam melakukan manuver seperti pindah lajur, berbelok dan menjaga kecepatan.

Ketika berada di jalan tol, kendaraan roda empat melaju dalam kecepatan yang cukup tinggi dan stabil. Berbeda dengan keadaan di jalan raya, pengemudi yang berkendara melalui jalan tol harus bisa menjaga kecepatan stabil sembari juga menjaga jarak aman antar kendaraan.

Lajur paling kiri merupakan lajur lambat, umumnya digunakan oleh pengemudi truk dengan barang muatan yang melaju dalam kecepatan rendah dan stabil.

Baca juga: Cara Parkir Seri Teknik Mundur untuk Pengemudi Pemula

Pengemudi pemula tidak dianjurkan untuk berkendara di lajur ini, walaupun kesannya lebih aman ketimbang berada di jalur tengah, di mana banyak mobil melaju dalam kecepatan yang tinggi.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, pengemudi pemula perlu pendamping yang kompeten saat berkendara melalui jalan tol, agar tidak malah memilih lajur lambat karena takut.

"Takutnya mereka memilih lajur paling kiri, karena takut dengan kendaraan yang melaju dengan cepat. Tapi, malah berisiko jika di belakang kendaraan besar. Sedangkan titik buta kendaraan besar tersebut cukup banyak," ungkap Roslianna pada Kompas.com, belum lama ini.

Berbeda dengan kendaraan lain, kendaraan besar seperti truk memiliki lebih banyak blind spot. Kendaraan kecil seringkali berada di titik buta yang tidak terlihat oleh pengemudi truk, membuatnya rentan terserempet.

Berkendara amanAuto2000 Berkendara aman

Hal ini juga akan membahayakan pengemudi ketika akan berpindah lajur. Roslianna menjelaskan, pengemudi pemula umumnya masih ragu dalam bermanuver seperti berpindah lajur.

Selain itu, pengemudi pemula juga kurang baik dalam mengatur spion, sehingga titik butanya lebih banyak.

"(Pengaturan spionnya) lebih banyak porsinya ke bodi mobil, sehingga titik buta besar," kata Roslianna.

Baca juga: Catat, Ini 7 Pelanggaran yang Diincar di Operasi Keselamatan Jaya 2022

Maka dari itu, Roslianna menegaskan pentingnya persiapan dan pendamping yang kompeten jika pengemudi pemula ingin berkendara melalui jalan tol. Karena, risiko berkendara di jalan tol lebih besar.

"Lebih baik dipastikan dulu aman di jalan non-tol, kalau mau aman di kursus mengemudi ada materi jalan tol. Karena, kalau pendamping pun, jika memberikan reaksi negatif, malah membahayakan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com