Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Awal yang Harus Dilakukan jika Motor Terendam Banjir

Kompas.com - 16/12/2021, 12:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan sudah mulai melanda beberapa wilayah di Indonesia, baik dengan intensitas rendah sampai ada yang mengakibatkan banjir.

Kondisi ini menjadi kerugian bagi masyarakat salah satunya terendamnya kendaraan bermotor. Banyak kendaraan yang mengalami mogok usai terendam air banjir atau berusaha untuk menerobosnya.

Baca juga: Bukan HR-V, Honda Justru Luncurkan CR-V Serba Hitam

Ketika motor terendam banjir, jangan coba untuk langsung menyalakan mesinnya. Hal ini dikatakan oleh Technical Service Division PT Astra Honda Motor Endro Sutarno kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jika memaksa untuk menyalakan mesin motor, sekalipun bisa menyala, bisa berujung kerusakan. Hal ini dikarenakan bisa saja ada komponen pada motor yang tidak terlihat namun ikut terendam.

Sejumlah warga dan kendaraan memadati ruas jalan Sintang-Putussibau yang putus akibat terendam banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (13/11/2021). BPBD Kabupaten Sintang menyatakan banjir masih merendam beberapa kecamatan di daerah setempat, meski demikian banjir telah surut 10 hingga 15 sentimeter pada Jumat (12/11/2021) kemarin.ANTARA FOTO/JANE ELISABETH WUYSA Sejumlah warga dan kendaraan memadati ruas jalan Sintang-Putussibau yang putus akibat terendam banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (13/11/2021). BPBD Kabupaten Sintang menyatakan banjir masih merendam beberapa kecamatan di daerah setempat, meski demikian banjir telah surut 10 hingga 15 sentimeter pada Jumat (12/11/2021) kemarin.

“Dikhawatirkan kalau baterai atau komponen kelistrikan motor masih banyak air. Sehingga saat dinyalakan, air bisa masuk ke sistem mesin ini tentu akan menyebabkan masalah,” ujar Endro beberapa waktu lalu.

Banjir juga dapat mengakibatkan tercampurnya oli mesin dengan air. Sehingga proses sirkulasi oli di dalam mesin ikut terganggu.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Fungsi Minyak Kayu Putih buat Bodi Kendaraan

Endro menyarankan pemilik motor untuk mengeringkan kendaraan secara alami. Jika sudah cukup kering, kendaraan biasanya bisa dinyalakan, namun jangan dipaksakan.

“Kalau punya kemampuan, bisa periksa komponen kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motornya belum injeksi. Namun jika tidak, segera bawa ke bengkel resmi terdekat,” ucapnya.

Ilustrasi Motor yang Kebanjiran.KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO Ilustrasi Motor yang Kebanjiran.

Salah satu komponen pertama yang perlu dilakukan pemeriksaan yakni mengecek kondisi busi kendaraan. Jika busi kemasukan air, maka tidak ada pembakaran di ruang bakar yang menyebabkan motor tidak bisa menyala.

"Jika busi kemasukan air, maka tidak ada api di ruang bakar. Sementara bila dipaksa, ada kemungkinan air naik dan masuk ke ruang mesin," kata dia.

Baca juga: Wajib Diingat, Jangan Nyalakan Hazard Saat Hujan Deras

Komponen yang perlu diperiksa berikutnya yakni kelistrikan. Baterai dan komponen kelistrikan motor yang masih banyak air juga bisa korsleting. Jika dipaksakan, dikhawatirkan kerusakan akan merambat ke komponen lain.

Kemudian, air yang sudah masuk ke ruang mesin pasti tercampur dengan oli jika motor dinyalakan. Efeknya, oli terlihat seperti susu, menjadi putih, yang tentunya kemampuan pelumasannya berkurang yang berujung kerusakan mesin.

“Lalu untuk oli, kalau sudah tercampur air (bisa dilihat dari warnanya), langsung diganti. Jangan menunda pengecekan jika motor sudah terendam banjir dalam waktu yang cukup lama,” kata Endro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau