JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini beberapa wilayah Indonesia dilanda curah hujan yang tinggi. Kondisi ini membuat beberapa ruas jalan tergenang air.
Untuk pengguna sepeda motor yang terpaksa harus menerobos genangan air mesti lebih hati-hati.
Jangan sampai seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @streetmannersindonesia. Dalam rekaman tersebut terlihat pengendara sepeda motor yang jatuh ke selokan saat sedang menerjang banjir.
Terkait hal ini, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ketika berkendara di musim banjir memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Siap-siap, Kendaraan Tidak Lulus Uji Emisi Bisa Didenda Rp 500.000
“Usahakan agar berjalan di bagian tengah jalan raya atau sisi paling kanan untuk menghindari lubang atau selokan di pinggiran jalan," ujar Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Agus, berkendara di tengah bisa mengurangi risiko masuk selokan. Selain itu, bagian tengah jalan biasanya lebih tinggi ketimbang di pinggir.
“Jika tidak terpaksa lewat jalan banjir ada baiknya untuk mencari jalan alternatif. Jangan memaksakan lewat apabila belum paham situasi jalan tersebut,” kata Agus.
View this post on Instagram
Agus juga mengingatkan pengendara motor untuk selalu jaga keseimbangan motor agar tetap stabil saat melalui jalan yang sedikit berlubang agar tidak terjatuh.
Sementara itu, Technical Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengingatkan, pengendaras sebaiknya bisa memperhitungkan apakah jalan yang tergenang air bisa dilintasi atau tidak.
Jangan sampai saat melintas jalan yang tergenang banjir tiba-tiba motor terhenti karena ketinggian air di luar perkiraan.
Baca juga: Kapan Polisi Terapkan Tilang bagi Pelanggar Ganjil Genap?
"Jika memang ketinggian air banjir melebihi dari ujung knalpot sepeda motor, lebih baik pengendara tidak nekat melintasinya," ucap Endro.
Endro menambahkan, jika pengendara nekat melintas dan melebihi batas tadi, lebih baik motor jangan langsung dinyalakan.
"Kalau punya kemampuan, bisa periksa komponen kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motoronya belum injeksi,” kata dia.
Sebab, dikhawatirkan akan ada air yang masuk ke bagian kelistrikan dan mesin. Jika sudah merusak mesin, bisa mengeluarkan biaya mahal untuk perbaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.