Kekompakan Tim Petronas SRT Retak

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah kepergian sponsor utama Petronas pada 2022, tim Sepang Racing Team (SRT) asuhan Razlan Razali mencoba melakukan restrukturisasi di internal.

Menurut Speedweek.com, saat ini posisi Direktur Tim Johan Stigefelt sedang dalam kondisi tidak baik dan bisa putus tengah jalan.

Nasib Wilco Zeelenberg juga masih belum pasti. Menurut beberapa rumors, jika sesuai rencana, sang manager itu akan pindah ke Suzuki.

Baca juga: Ketika Emak-emak Marahi Bikers dengan Knalpot Bising

Lihat Foto

Franco Morbidelli saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)(ANDREAS SOLARO)

Saat ini teknisi asal Belanda itu membantah, namun pembicaraan ke arah yang lebih serius akan terus berlanjut jika Davide Brivio memutuskan untuk bertahan di F1.

Mengutip Tuttomotoriweb, sejak 2019 hingga hari ini, tim Petronas SRT telah menghabiskan 30 juta euro per tahun untuk bersaing di MotoE, Moto3, Moto2 dan MotoGP.

Razlan ingin mengangkat talenta muda Malaysia untuk bertarung di kelas utama, meski hasilnya dianggap tak telalu baik mulai dari Zulfahmi Khairuddin, Hafizh Syahrin, dan Khairul Idham Pawi.

Pada 2019 Petronas SRT menjadi tim satelit baru Yamaha setelah Tech3 berpaling ke KTM. Duet Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli terbukti mampu membawa hasil baik di MotoGP.

Puncaknya musim lalu Morbidelli mampu menjadi runner up juara dunia 2020.

Baca juga: Sedan Bekas Rp 20 Jutaan, Ada Honda Civic dan Toyota Corona

Lihat Foto

Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021(Gold and Goose)

Adapun pada 2021 Morbidelli terseok dan diperparah dengan cedera. Sedangkan kehadiran Valentino Rossi belum memberikan hasil yang maksimal.

Selain itu, perpisahan Maverick Vinales dengan tim pabrikan Yamaha membuat Morbidelli ditarik ke Monster Energy Yamaha. Kemudian tim mengambil pebalap veteran Andrea Dovizioso.

Hubungan dua pimpinan di tim yaitu Johan Stigefelt dan Wilco Zeelenberg juga dikabarkan retak dengan SRT.

Pada Agustus 2021, Petronas memutuskan hengkang dari sponsor utama membuat Razlan harus bermanuver untuk bersaing di MotoGP.