Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Estimasi Harga Sewa Taksi Terbang EHang 216

Kompas.com - 28/09/2021, 19:31 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran taksi terbang asal China, EHang 216 yang dibawa langsung oleh importir umum Prestige Image Motorcars di Indonesia menjadi perbincangan tersendiri para pecinta otomotif dalam negeri.

Mengingat, kendaraan autonomous aerial vehicle (AAV) tersebut dipercaya menjadi transportasi masa depan yang bisa mengatasi kemacetan lalu lintas. Tetapi, saat ini pengoperasiannya masih dikaji oleh Kementerian Perhubungan.

"Setelah memperkenalkan mobil listrik pertama pada tiga tahun belakangan lewat Tesla Model X, kini kami membawa EHang 216 untuk menunjukkan perkembangan otomotif dunia ke masyarakat Indonesia," papar Presiden Direktur Prestige, Rudy Salim kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Kendaraan Logistrik Memperburuk Kondisi Jalan dan Kemacetan Perkotaan

Taksi terbang EHang 216KOMPAS.com/Ruly Taksi terbang EHang 216

"Sehingga, pihak terkait harus bersiap untuk menyambutnya karena masa depan ada di depan mata," lanjutnya.

Hanya saja, Rudy masih belum bisa mengungkapkan lebih jauh mengenai EHang 216, terkhusus mengenai penerbangan. Tapi perseroan berencana untuk dapat melakukan uji coba di Bali pada Oktober 2021 mendatang.

"Dalam kondisi Indonesia, kendaraan ini lebih disasar untuk kebutuhan mobilitas di dalam kota dengan jarak pendek. Sistemnya jadi sewa, misalkan dari titik A ke titik B untuk menghindari kemacetan," ujar Rudy.

Mengenai tarifnya, pihak Presige belum menghitung secara rinci. Diperkirakan, akan berada di bawah Rp 1 jutaan atau lebih murah dibanding menyewa helikopter untuk kebutuhan serupa.

Baca juga: Jangan Isi Tabung Reservoir Radiator Sampai Penuh

Tarif tersebut merupakan hasil akumulasi dari biaya pengisian baterai EHang 216, perawatan, sampai dengan parkir.

Diketahui, baterai EHang 216 memiliki kapasitas untuk menempuh jarak 35-65 km dengan muatan maksimal 220 kg serta waktu terbang 21-40 menit. Sementara kecepatan maksimalnya 130 km per jam.

"Listrik Rp 100 ribu, tapi ada komponen yang harus diganti. Sama seperti pesawat terbang setiap sekian ratus jam atau ribu jam diganti. Nah ini kalau dipukul rata mungkin setiap setengah jam tidak sampai 1 juta, dan itu akan dikonversi jadi tarif," ucap Rudy.

Baca juga: Tips Hindari Pencurian Pecah Kaca Mobil, Kaca Jangan Ditutup Full

Mobil terbang EHang 216dok.EHang Mobil terbang EHang 216

Selain disewa setiap kali perjalanan, Rudy menjelaskan pihaknya juga punya konsep lain yakni sewa tahunan sebagai member. Sistem sewa ini sudah meliputi pilot yang mengendalikan Ehang 216 dari daratan.

Konsep sewa tahunan ini dibidik buat pengusaha, publik figur, sampai kebutuhan instansi pemerintahan.

"Jadi membership tahunan, dan pilotnya sudah sekalian. Lebih murah daripada beli helikopter," kata dia.

"Kalau untuk individu, kita memang ada rencana tapi perhitungan tarifnya belum. Kita juga harus pikirkan titik mana saja yang bisa digunakan untuk terbang dan mendarat karena tak bisa sembarangan," tambah Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau