JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi sepeda motor memang tak ada batasnya. Bahkan, kawin silang antara skuter matik (skutik) Jepang dengan Eropa pun juga sah-sah saja.
Contohnya, skutik milik Ajik Kris asal Bali ini yang banyak dikira sebagai Vespa Sprint. Padahal, jika dilihat dari sebelah kiri, terlihat jelas CVT Yamaha yang berasal dari Mio.
Baca juga: Adu Spesifikasi Skutik Vespa, Pilih Sprint atau S 125?
Ajik pertama kali mendapatkan bodi Vespa Sprint dengan kondisi hancur karena kecelakaan. Awalnya, dia memiliki ide untuk menjadikannya meja.
"Bodi itu saya dapat di diler, pas saya lagi main ke diler, tidak sengaja menemukan itu. Itu pas pemiliknya lagi ingin ganti bodi," ujar Ajik, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Ajik menambahkan, dia hanya mengandalkan sasis yang menyatu dengan bodi dari Sprint. Sisanya, menggunakan punya Mio, termasuk kabel bodi.
Baca juga: Rayakan Ultah 75 Tahun, Vespa Primavera dan Sprint Punya Warna Baru
"Setelah itu, ada mesin Mio menganggur. Saya coba pasang, kok cocok. Nah, dari situ mulai ide-ide nakal berlanjut," kata Ajik.
Ajik menambahkan, ubahan dilakukan pada bagian engine mounting. Jadi, mesin Mio tersebut bisa masuk ke dalam bodi Vespa Sprint.
Di bagian kaki-kaki, sudah bukan dari Vespa atau Yamaha lagi. Ajik mengatakan, peleknya mengambil dari Sanex Hussar dengan diameter 12 inci. Sementara untuk suspensi depannya, dari Kymco Metica.
Jika kondisi mesin standar, sedikit berat untuk memikul bodi vespa yang seluruhnya terbuat dari baja. Mesin Mio yang digunakannya ini sempat digunakan untuk trail, sudah bore up.
"Pistonnya pakai punya Byson, ukuran 58 mm atau kapasitas mesinnya naik sekitar 155 cc. Saya servis kirian saja, ganjal di per CVT, sudah enak bawanya," ujar Ajik.
Ajik mengatakan, komponen-komponen Vespa jika dibeli dari diler sangat mahal. Maka itu, dia pelan-pelan mencarinya di marketplace sampai terkumpul semua.
Dengan mencari suku cadang Vespa yang bekas dan murah, proses pembuatannya menjadi enam bulan. Tapi, total biayanya ternyata tidak sampai puluhan juta. Bahkan, Ajik mengaku hanya menghabiskan dana sekitar Rp 12 jutaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.