Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Pelanggar Lalu lintas, Bukti Pengemudi Minim Etika

Kompas.com - 08/09/2021, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMengemudi di jalan raya merupakan aktivitas yang cukup berbahaya. Mengingat banyaknya pengguna jalan, karakter dari setiap orangnya tentu berbeda-beda.

Salah satu bahaya yang ada di jalan raya adalah sopir truk. Truk adalah kendaraan besar yang biasanya menangkut banyak beban di belakangnya. Jika terlibat kecelakaan dengan truk, tentu bisa berakibat fatal.

Salah satu kejadian truk yang ugal-ugalan bisa dilihat pada unggahan akun dashcam owners Indonesia di Instagram. Pada video singkat tersebut, terlihat sebuah truk yang memaksa menyalip kendaraan perekam.

Baca juga: PPKM Level 3 Diperpanjang, Ganjil Genap di Jakarta Berlanjut

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Padahal, jika dilihat marka jalan adalah garis tidak putus. Perilaku ini sudah tentu melanggar hukum, mengingat marka garis tidak putus tidak boleh dilewati. Selain itu, manuver yang dilakukan juga cukup agresif, di mana truk langsung masuk di antara mobil perekam dan truk di depannya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, gaya mengemudi seperti tadi adalah tanpa etika. Pengemudi dengan etika itu tertib lalu lintas dan bertanggung jawab.

“Ketika ada pengemudi ugal-ugalan, melanggar aturan dan mencelakai pengendara lain, dia sedang mempertontonkan kebodohannya,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Mobil Listrik Mungil dari Aliansi Nissan-Mitsubishi Meluncur 2022

Sony menyatakan kalau pengemudi yang tidak beretika tadi hampir pasti secara pendidikannya rendah. Dengan pendidikannya yang rendah tadi mereka jadi tidak memelihara budaya malu.

“Pengemudi boleh buru-buru tetap tetap beretika. Dengan begitu, keselamatan juga dijaga,” kata Sony.

Jika melihat truk yang ugal-ugalan, sebagai pengguna jalan yang beretika, tidak perlu meladeninya. Jadi pengemudi harus ekstra sabar, karena jika meladeni mereka yang beretika, sama saja dengan ikut bodoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com