Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Serep Jangan Dipaksa Pakai Berhari-hari

Kompas.com - 27/08/2021, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini masih cukup banyak pengendara mobil yang menyepelekan status ban cadangan untuk digunakan dalam kondisi daruran saja. Atas beberapa alasan, komponen terekait digunakan dalam waktu panjang.

Padahal, menggunakan ban serep untuk kegiatan harian sangat berbahaya, terlebih jika jenisnya temporary tire. Pada suatu kasus, pengendara bisa saja mendapati masalah lebih krisis.

Dikatakan On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, ban cadangan jenis temporary tire hanya untuk sementara saja. Maka dari itu ban serep jenis itu sangat tidak disarankan digunakan untuk sehari-hari dalam waktu yang lama.

Baca juga: Kenali 5 Penyebab Rem Mobil Bisa Berdecit

Ban SerepFoto: Peugeot Ban Serep

“Khusus yang temporary tire, memang bahaya kalau dipakai untuk sehari-hari dalam waktu yg lama,” kata Zulpata kepada Kompas.com belum lama ini.

Zulpata menambahkan, ban tersebut tidak didesain untuk harian melainkan hanya dibuat khusu untuk pemakaian sementara saja.

“Traksinya juga pasti beda, dimensinya juga kadang beda meski sedikit. Dari pengendalian, handling, stability, traksi, kemampuan pengereman pasti di bawah ban groundnya,” ucapnya.

Di samping itu, dalam penggunaan ban serep ada batasan kecepatan yang diperbolehkan yakni 80 kilometer per jam saja.

Baca juga: Emak-emak Lawan Jambret, Amankah Melawan Saat Jadi Incaran Kejahatan?

Ban serepFoto: Peugeot Ban serep

Secara terpisah, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ukuran tapak ban temporary ini lebih tipis dibandingkan dengan ground tire.

Dengan perbedaan bentuk tersebut jenis ban ini tidak disarankan digunakan untuk harian.

“Demi keamanan ban cadangan tidak boleh digunakan untuk harian, karena lebarnya kira-kira setengah dari ground tire sehingga bisa berbahaya untuk handling. Makanya di ban tertulis kecepatan maksimal 80 kilometer per jam,” kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau