SOLO, KOMPAS.com - Salah satu pantangan utama saat sedang mengemudi adalah menahan rasa kantuk. Kondisi mengantuk saat sedang mengemudi mutlak berbahaya.
Ini karena dalam mengemudikan kendaraan dibutuhkan konsentrasi penuh. Hilang konsentrasi sepersekian detik saja berisiko fatal mencelakakan diri sendiri maupun orang lain.
Seperti yang terjadi di Wonogiri, Sabtu (14/8/2021). Sebuah mobil low sport utility vehicle (LSUV) menabrak teras rumah warga. Dilansir dari Kompas.com, Kepala Subbagian Humas Polres Wonogiri AKP Suwondo mengatakan kecelakaan tunggal ini disebabkan karena sopir yang mengantuk.
Baca juga: Truk Terjun ke Laut Akibat Pedal Gas Macet, Ini Saran dari KNKT
Suwondo menjelaskan kronologi kecelakaan bermula saat mobil melaju dari arah Solo menuju Wonogiri. Kondisi jalan yang datar membuat sopir merasa mengantuk. Akibatnya laju mobil tidak terkendali dan berakhir menabrak teras rumah warga.
Pada kesempatan terpisah, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa berkendara sambil menahan kantuk sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.
Meski beberapa orang memiliki trik untuk menahan rasa kantuk saat sedang menyetir mobil, hal tersebut tidak banyak membantu. Ketika kantuk sudah menyerang saat sedang berkendara, solusinya hanyalah beristirahat.
Baca juga: PO Primajasa Rilis 15 Bus Baru dari Karoseri Tentrem
“Apabila sudah tidak kuat, lebih baik cari tempat yang benar-benar aman dan tidur, kemudian setelah segar diperbolehkan melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri pun mengingatkan bahaya fenomena microsleep yang bisa menyerang siapapun saat sedang mengemudikan kendaraan. Microsleep adalah fenomena di mana badan hilang kesadaran karena tertidur sesaat.
Meski hanya terjadi beberapa detik, microsleep saat sedang berkendara sangat berbahaya. Rentang waktu yang hanya hitungan detik sudah sangat cukup menciptakan peluang terjadinya kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.