Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Pengembangan Industri Mobil Listrik Bergantung 5 Faktor

Kompas.com - 11/08/2021, 10:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tren mobil listrik tengah berkembang di seluruh dunia. Agar bisa menjadi pemain utama dalam industri ini, Indonesia bakal memproduksi baterai mobil listrik lewat Indonesia Battery Corporation (IBC).

Untuk diketahui, IBC adalah konsorsium empat BUMN sektor pertambangan dan energi yang nantinya mengembangkan Electric Vehicle (EV) Battery atau industri kendaraan listrik di Indonesia.

Keempat perusahaan pelat merah itu adalah Holding Industri Pertambangan (MIND ID) atau Inalum, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero), dengan komposisi saham sebesar masing-masing 25 persen.

Baca juga: Fortuner GR Sport Meluncur, Harga Sekennya Mulai Rp 100 Jutaan

Peresmian Indonesia Battery Corporation (IBC)BUMN.go.id Peresmian Indonesia Battery Corporation (IBC)

Agus Tjahjana Wirakusuma, President Commisioner of IBC, mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat industri mobil listrik bisa sukses.

Faktor kunci kesuksesan pengembangan industri EV dan EV battery ada di regulasi, keekonomian, investasi, teknologi, dan mindset. Ini semua saling terkait,” ujar Agus, dalam webinar ‘Implementasi Kendaraan Listrik Indonesia & Masa Depannya’, Senin (9/8/2021).

Pertama dari sisi regulasi, menurutnya dukungan regulasi untuk menciptakan demand, serta mendorong industri EV dan EV battery untuk tumbuh.

Baca juga: Bedah Toyota Yaris GR Sport yang Dijual Mulai Rp 268,8 Juta

Uni Eropa menuntut persamaan perlakuan, mengadu ke WTO.www.theinformationcompany.ne Uni Eropa menuntut persamaan perlakuan, mengadu ke WTO.

Kedua, dari sisi keekonomian juga harus didukung. Contoh ada insentif yang diberikan agar memancing sejumlah investor baru untuk masuk ke industri ini.

Kemudian, masuknya investasi di industri kendaraan listrik dan baterai akan mendorong pertumbuhan industri komponen pendukung di dalam negeri.

Lalu, pemilihan dan penggunaan teknologi yang tepat, serta adanya proses transfer knowledge dan know how, membuat industri EV bisa semakin tumbuh.

Baca juga: Honda Kasih Sinyal Peluncuran N7X, Ada Kejutan meski GIIAS Diundur

Mobil listrik Dacia Spring yang dijual di Eropahttps://www.dacianmag.com/ Mobil listrik Dacia Spring yang dijual di Eropa

Serta, yang terakhir adalah mindset, di mana perubahan pola pikir masyarakat untuk mendukung komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, melalui penggunaan kendaraan bebas emisi.

“Ada studi dari Frost & Sullivan, ternyata mindset cukup berperan dalam hal ini. Kalau ada perubahan dari ICE ke BEV dengan harga yang tetap atau harga yang sama, willingness-nya orang Indonesia itu jauh lebih besar dibandingkan orang-orang ASEAN lainnya,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com