Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Pedal Rem Naik Turun Saat Melakukan Pengereman

Kompas.com - 10/07/2021, 09:42 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pengereman merupakan komponen paling penting pada kendaraan. Rem berfungsi menghentikan laju kendaraan.

Maka dari itu, perawatan dan pemahaman tentang rem bagi pemilik kendaraan merupakan hal yang penting.

Namun seiring penggunaanya, ada beberapa masalah yang sering terjadi akibat sistem pengereman yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah pada rem mobil seringkali membuat pengemudi cemas karena berhubungan dengan keselamatan berkendara.

Baca juga: Mulai Senin, Masuk Kawasan Aglomerasi Tanpa STRP Bakal Diputar Balik

Salah satu masalah pengereman yang dapat terjadi, yakni kemudi bergetar atau pedal rem naik turun sendiri pada saat dilakukan pengereman.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi karena piringan cakram yang tidak rata.

"Biasanya itu di pringan cakramnya bergelombang atau tingkat ketebalannya tidak rata, akibatnya gelombang tersebut akan mempengaruhi tekanan minyak rem sehingga akan terasa pedal rem sedikit naik turun," kata Didi kepada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Selain Jabodetabek, Perjalanan Darat Aglomerasi Juga Wajib STRP

Didi mengatakan, pringan cakram dapat bergelombang karena beberapa faktor. Pertama bisa jadi karena pemakaian yang tidak wajar. Kemudian faktor yang kedua yakni terkena air pada saat piringan cakram dalam kondisi panas.

"Pada saat cakram panas kemudian terkena air hujan atau habis digunakan jarak jauh lalu dicuci, mengakibatkan pendinginan yang cepat pada piringan cakram. Jadi ada beberapa bagian atau sisi yang mengalami pendinginan terlebih dahulu dan tidak merata, akibatnya piringan cakram akan bergelombang," ucap Didi.

Penanganan yang harus dilakukan ketika terjadi hal tersebut, yakni dengan cara dikikis atau dibubut agar permukaannya kembali rata. Hal tersebut dapat dilakukan jika piringan cakram masih cukup tebal.

Baca juga: Knalpot Mobil Keluar Air, Pertanda Mesin Sehat?

"Cara mengatasinya itu dengan dibubut, tapi bubutnya dilakukan secara on whell, maksudnya itu piringannya masih tetap pada posisinya dan tidak dilepas. Ini agar nantinya dapat presisi itu ada alatnya sendiri," kata Didi.

Sedangkan jika piringan cakram sudah mulai menipis, lebih baik dilakukan penggantian piringan cakram yang baru. Sebab hal tersebut berkaitan dengan keselamatan mengemudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kapal Selam Wisata Tenggelam di Laut Merah, 6 Orang Tewas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau