JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini mobil bertransmisi otomatis alias matik semakin populer, khususnya di wilayah perkotaan. Bahkan, dalam penjualan mobil baru, kontribusinya mendominasi mencapai 80 persen.
Meski demikian, masih terdapat calon pengguna yang ragu untuk membeli dan menggunakan mobil matik sebagai kendaraan harian. Alasannya, perawatan yang lebih mahal.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis mobil bertransmisi otomatis Worner Matic, mengatakan, perawatan mobil matik memang lebih besar biayanya, terutama dalam hal pergantian oli.
Baca juga: Simak Tips dalam Membeli Mobil Tua
"Tapi, perawatan yang lain mobil matik hampir tak ada. Sedangkan manual, ada perawatan untuk ganti olinya. Selain itu, mobil manual juga interval penggantian kampas koplingnya lebih pendek daripada matik," ujar Hermas, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Interval penggantian kampas kopling pada mobil manual, menurut dia, ialah dua tahun sekali. Apalagi jika pengemudi terkait masih belum lancar atau maksimal dalam menggunakannya.
Sedangkan mobil matik bisa mencapai lima tahun sampai sepuluh (5-10 tahun) sekali untuk pergantian bagian sama.
Menurut Hermas, selama periode itu, transmisi matik hanya perlu perawatan berupa ganti oli saja. Sementara transmisi manual, tak hanya pergantian oli, tapi ditambah juga dengan kampas kopling.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kaca Film Mobil Minta Jajan
"Faktor lain seperti benefit yang ditawarkan mobil matik juga jangan diabaikan seperti psikologis. Orang yang bawa mobil manual akan lebih sering kelelahan atau stress," kata Hermas.
"Dibanding pengguna mobil matik, tingkat stress-nya mungkin beda. Tapi hal tersebut cukup sulit bila dikonversi ke rupiah," ujar dia lagi.
Menurut Hermas, kelebihan dan kekurangan seperti itu yang jarang diperhitungkan secara materi. Berapa besar biaya yang dikeluarkan akibat penggunaan mobil manual.
Sebab, tak sedikit orang yang terpaku pada masalah penggantian oli saja, tanpa mempertimbangkan faktor yang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.