Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Pengemudi Truk yang Bikin Rem Blong

Kompas.com - 16/06/2021, 11:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu penyebab dari maraknya kasus rem blong adalah karena pengemudi yang melakukan kesalahan. Bahkan kesalahan ini sudah menjadi kebiasaan sehingga tidak banyak yang sadar kalau bisa berbahaya.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, kebiasaan fatal yang dilakukan pengemudi truk yang menyebabkan rem blong adalah menetralkan gigi saat di jalan menurun.

“Pada saat jalan menurun, pengemudi mentralkan gigi perseneling sehingga free wheel, roda bebas. Jika begitu, yang terjadi adalah tidak ada perlambatan dari mesin atau engine brake maupun exhaust brake,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Honda Super Cub C125 Diskon, Pesan Sekarang Datang Tahun Depan

Bangkai truk yang menimpa pengendara motor saat dievakuasi dari dalam kali, Senin (8/2/2021). (SURYA.CO.ID/HANIF MANSHURI) Bangkai truk yang menimpa pengendara motor saat dievakuasi dari dalam kali, Senin (8/2/2021).

Sehingga pengemudi hanya mengandalkan rem kaki. Jika terlalu sering menggunakan rem kaki di jalan menurun, tentu komponen rem baik tromol dan kampas akan overheat dan terjadi yang namanya brake fading.

“Kampas rem tadi akan licin karena terkena temperatur yang tinggi, akhirnya truk tidak terkendali. Perilaku ini sangat sering sekali terjadi, dari 10 sopir truk, mungkin ada 8 yang melakukan free wheel di jalan menurun,” kata Jusri.

Baca juga: Kenapa Mobil Baru dari Diler Diisi Bensin Hanya Setengah Tangki

Ada mindset yang salah oleh para pengemudi. Mereka mengira kalau memakai engine brake atau exhaust brake di jalan menurun bisa membuat boros bahan bakar.

Padahal ada bahaya tersendiri jika mengerem hanya mengandalkan rem kaki. Cara yang benar dalam mengurangi kecepatan truk adalah mengandalkan exhaust brake dan engine brake, sehingga tugas service brake tidak terlalu berat dan mengalami overheat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau