Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas

Kompas.com - 27/05/2021, 15:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli mobil bekas bisa menjadi jalan keluar bagi Anda yang ingin memiliki kendaraan dengan dana terbatas.

Meski begitu, mencari mobil bekas dengan kondisi baik tentunya butuh keahlian khusus.

Jika Anda tidak memiliki pengalaman, sebaiknya mengajak teman atau orang yang ahli saat membeli mobil bekas guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Biasanya konsumen mobil bekas akan menemui sejumlah dilema. Ada mobil dengan mesin terawat, namun bagian kaki-kaki bermasalah. Kadang bagian roda dan suspensi dalam kondisi baik, tapi mesin banyak kebocoran.

Baca juga: Ada yang Baru, Ini Ragam Plat Nomor yang Berlaku di Indonesia

Terkait hal itu, Imam Choiri Apre dari bengkel AP Speed di Bekasi mengingatkan konsumen mobil bekas harus memastikan kondisi mesin dan kaki-kaki mobil yang diincar dalam kondisi normal.

“Dari mesin usahakan tidak ada rembesan, jangan pilih mobil yang banyak sealent-nya. Hindari mesin mobil yang sudah dimodifikasi, karena kita tidak tahu riwayat mobil itu seperti apa. Lebih baik cari yang masih standar,” ucap Apre saat dihubungi Kompas.com pekan lalu.

Kaki-kaki Isuzu Panther ModifikasiGridOto.com Kaki-kaki Isuzu Panther Modifikasi

Sementara itu, dari sektor kaki-kaki usahakan cari mobil yang kaki-kakinya masih senyap. Khususnya untuk mobil yang berusia 10 tahun ke bawah.

Namun, menurut Apre untuk mobil keluaran tahun 1990-an masih wajar jika mengeluarkan bunyi-bunyian dari sektro kaki-kaki. Sebab karena usia yang sudah cukup lama, hampir 30 tahunan, wajar kaki-kaki menimbulkan suara.

Baca juga: Sensasi Berkendara Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2 Ultimate

“Kalau untuk mobil lawas wajar ada bunyi, yang penting setirnya lempeng saja. Tidak banting ke kanan atau ke kiri, itu sudah bagus,” kata dia.

Apre menambahkan, biaya perbaikan mesin yang tergolong ringan umumnya lebih murah ketimbang penggantian komponen kaki-kaki.

“Namun jika kerusakan mesin terbilang parah, ongkosnya dapat melebihi penggantian seluruh bagian kaki-kaki,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau