Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keselamatan, Diimbau Tidak Berbuka Puasa Sambil Mengemudi

Kompas.com - 27/04/2021, 18:51 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini situasi jalan raya memang sudah ramai. Apalagi ketika jam pulang kerja ditambah mendekati waktu jam berbuka puasa, biasanya kondisi jalan bakal lebih ramai.

Oleh karena itu, sering kali melihat pengemudi mobil yang berbuka sambil menyetir. Hal ini biasa dilakukan karena merasa nyaman duduk di mobil dan kondisi jalan yang macet dianggap aman saja mengemudi sambil makan atau minum.

Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, berbuka sambil mengemudi ini membahayakan, baik untuk dirinya maupun pengguna jalan lain.

Baca juga: Catat, Syarat Perjalanan Darat Sebelum Larangan Mudik 6 Mei 2021

“Karena saat pengemudi makan atau minum sambil mengemudi, maka dia dapat terdistraksi dari jalan, sehingga menyebabkan dirinya celaka,” kata Marcell kepada Kompas.com, Selasa (27/4/2021).

Marcell menjelaskan, mengemudi sambil makan atau minum, secara refleks mata akan melihat ke makanan atau minuman. Sehingga pandangan ke jalan raya jadi berkurang dan tidak fokus.

Mengemudi harus fokus, jangan diselingi apa pun. Jadi lebih baik berhenti terlebih dahulu saat akan berbuka,” kata Marcell.

Baca juga: Gap Kecepatan di Tol Jadi Biang Kecelakaan Tabrak Depan Belakang

Perlu diingat juga, pilih lokasi berhenti yang dibenarkan, jangan sembarang berhenti di pinggir jalan karena bisa menghalangi lalu lintas. Pengemudi bisa memilih berhenti di SPBU atau di lapangan parkir mesjid agar lebih nyaman dan aman.

"Tapi jika tidak memungkinkan, di pinggir atau bahu jalan juga bisa, asal berhenti sementara dengan menyalakan lampu hazard dan hanya membatalkan puasa, kemudian lanjut lagi," ucapnya.

Lalu bagaimana jika di jalan tol, di mana tidak bisa berhenti di bahu jalan. Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, kalau sekadar membatalkan dengan air mineral atau kurma, tidak menjadi masalah.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

"Selama tidak mengganggu gerakan motorik, seperti minum air mineral atau kurma ya enggak masalah. Kecuali kalau makan dengan ayam atau kolak sambil nyetir, ini sudah keterlaluan karena bisa berbahaya," ucap Jusri kepada Kompas.com.

Jadi setelah membatalkan puasa dengan air mineral atau kurma tadi, bisa kembali fokus mengemudi. Karena jika buka puasa ditunda juga bisa berpengaruh ke psikologis, mengemudi jadi terburu-buru ingin cepat sampai rumah.

"Ini bahaya sekali, ketika terintimidasi ingin cepat sampai tujuan, kemampuan persepsi, motorik, logika, dan mengatur emosi menurun yang akhirnya membuat margin keselamatan kita menurun," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Twibbon Idul Fitri 2025 dan Poster Selamat Lebaran 1446 H, Simpel dan Keren

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

100 Link Twibbon Idul Fitri 2025 untuk Sambut Lebaran via Media Sosial

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kecelakaan Beruntun di Jalur Baluran Situbondo, 15 Orang Terluka
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau