Ada Helm Cargloss Palsu Beredar, Begini Cara Bedakan dengan yang Asli

JAKARTA, KOMPAS.com - Helm merupakan salah satu perangkat keamanan yang paling utama bagi para pemotor. Pasalnya, komponen ini memiliki fungsi yang sangat krusial yaitu mengurangi dampak benturan jika terjadi kecelakaan.

Meski begitu, masih ada saja oknum-oknum jahil yang menciptakan helm tiruan alias kw dan di edarkan di pasaran yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Salah satu yang kerap menjadi korban helm tiruan adalah Cargloss Indonesia.

General Manager Cargloss Helmet Endin Nasrudin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mencoba menulusuri kenapa banyak pihak yang memalsukan helmnya.

Baca juga: Teka-teki Peluncuran Mitsubishi Tahun Ini, Outlander Terbaru?

“Ternyata dari beberapa toko yang sudah kita selidiki, helm yang datang ke tempat mereka itu sesungguhnya itu tanpa merek. Itu adalah bagian dari strategi mereka. Di sisi lain mungkin mereka juga khawatir kalau menggunakan merek termasuk ke dalam hal pemalsuan,” ujar Endin dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/4/2021).

Endin melanjutkan, helm tiruan tersebut hanya diberi stiker yang sama dengan yang dimiliki oleh pihaknya.

“Jadi helm itu baru akan ditempel saat akan di jual,” kata Endin.

Badan Standardisasi Nasional Konstruksi helm SNI.

Bicara soal perbedaan, Endin menjelaskan, hal yang paling menonjol terlihat dari tulisan Cargloss yang disematkan pada helm.

“Tulisan Cargloss yang asli itu di decal, kemudian dilindungi lagi dengan clear coat. Jadi, merek Cargloss yang kita punya tidak bisa di hapus karena sudah dilapisi dengan clear coat tadi. Sedangkan, kalau yang palsu bisa dihilangkan,” ucap Endin.

Perbedaan selanjutnya terdapat pada lebel warning, Cargloss yang asli terdapat tulisan pembuatnya, yaitu PT Mega Karya Mandiri.

Baca juga: Adu Perfoma Almaz RS dan Honda CR-V 1.5L Turbo Prestige

Kemudian pada bagian dalam sendiri pada label warning itu ada tulisan pembuatnya, yaitu kami PT. Mega Karya Mandiri.

Helm Cargloss Helm Cargloss

“Sementara yang palsu tidak ada nama pembuatnya, karena jika mereka berani memasang label tersebut bisa mendapat tuntutan dari kami,” ujar Endin.

Endin juga menyarankan sebaiknya konsumen lebih teliti ketika membeli helm, sebab ini menyangkut keselamatan saat berkendara.