JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kecepatan rendah bukan berarti mengerem sepeda motor tidak perlu teknik. Sebab di kecepatan rendah motor justru mudah oleng.
Saat terlalu kencang motor akan kehilangan traksi, sedangkan kalau terlalu pelan akan ditarik oleh gravitasi.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), teknik pengereman motor saat berjalan kencang dan pelan berbeda.
Baca juga: Melakukan Perpanjangan SIM dari Ponsel Dimulai 12 April 2021
"Saat berjalan di bawah 30 kpj motor pakai rem belakang. Rem depan terlalu pakem, terutama yang sudah disc brake," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini
Saat motor pelan kata Jusri, jika memakai rem depan mudah sekali membuat roda terkunci, dan kalau terkunci motor langsung jatuh rebah.
Sedangkan jika memakai rem belakang, motor masih bergerak atau istilahnya terseret dan pengendara bisa mengendalikan motor.
Baca juga: 4 Pebalap Muda Indonesia, Optimistis Raih Hasil Bagus di Qatar
"Ketika pakai rem depan sulit. Karena pengereman rem belakang pada kecepatan rendah masih mumpuni," katanya.
Hal ini kata Jusri akan terasa saat membawa motor gede (moge) dengan bobot yang berat.
Jika motor rebah di kecepatan rendah karena mengerem pakai rem depan, maka membutuhkan tenaga untuk membalikkan motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.