Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor ke Filipina Ada Pajak Lagi, Toyota: Harusnya Perdagangan Bebas

Kompas.com - 08/01/2021, 13:08 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia jadi salah satu negara yang terdampak karena kebijakan proteksionisme impor yang dikeluarkan Filipina.

Seperti diketahui, mulai 5 Januari 2021 pemerintah di sana menerapkan safeguard atau pajak pengamanan bagi kendaraan impor untuk melindungi industri manufaktur lokal.

Dilansir dari Top Gear Philippine, Jumat (8/1/2021), mobil penumpang akan dikenakan jaminan tunai sebesar 70.000 peso atau setara Rp 20 jutaan per unit.

Sementara kendaraan niaga kena pajak 110.000 peso atau setara Rp 31 jutaan per unit kendaraan.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan, kebijakan proteksionisme akan mempengaruhi perdagangan antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Pemutihan Bukan Berarti Tak Bayar Pajak Kendaraan

Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.Istimewa Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.

“ASEAN harusnya dipelihara sebagai wilayah perdagangan bebas. Kami harap pemerintah segera menangani, solusinya pemerintah yang tahu, ini urusan antar negara,” ucap Bob, kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Pengiriman mobil Toyota dari Indonesia ke Filipina terbilang cukup mendominasi. Menurut laporan Autoindustriya, dari 10 besar mobil terlaris pada 2019, 7 di antaranya merupakan Toyota.

Mulai dari Innova dan Fortuner, kemudian Wigo yang masih satu basis dengan Agya, sampai Rush. Avanza bahkan juga masuk dalam daftar ekspor, meski tak termasuk dalam 10 besar terlaris.

Baca juga: Viral, Video Vespa Modif Brutal yang Lebarnya Sebadan Jalan

Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

“Ekspor ke Filipina cukup banyak, karena wilayah ASEAN termasuk tujuan utama kami selain Timur Tengah,” ujar Bob.

“Filipina, kemudian Thailand, Vietnam, Kamboja, mirip-mirip jumlahnya. Kira-kira komposisi ASEAN untuk ekspor TMMIN sekitar 30-35 persen,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau