JAKARTA, KOMPAS.com - Fitur kendaraan roda empat saat ini semakin beragam, tidak sedikit pabrikan yang melengkapi kendaraannya dengan fitur-fitur untuk memudahkan penggunanya, bahkan pada mobil entry level mereka.
Sebut saja salah satunya fitur start/stop engine. Fitur ini dirasakan sangat memudahkan pemilik kendaraan dalam menghidupkan dan mematikan mesin tanpa perlu lagi memutar kunci.
Untuk pemilik mobil keluaran lama yang masih menggunakan kunci kontak biasa untuk mengoperasikan mesin tidak perlu iri. Sebab, saat ini di pasaran sudah ada produk aftermarket yang sifatnya universal, alias bisa dipakai di mobil apapun.
Baca juga: Yamaha MT-07 Model 2021 Meluncur, Torsi Naik dan Sudah Euro5
Salah satu toko aksesori mobil di Surabaya, Modifie Car Accessories menyediakan jasa pemasangan fitur start/stop engine. Pemasangan keyless ini lakukan dengan cara penggantian alarm secara keseluruhan.
“Jadi, tombol engine start/stop nanti akan dipasang dengan cara menutup rumah dudukan kunci kontak yang lama atau ditempatkan di dasbor dekat setir. Setelah terpasang, konsumen bisa menstarter mobil dengan menekan tombol tersebut,”ujar Franky pemilik Modifie Car Accessories, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/11/2020).
Dengan penambahan fitur ini, mesin juga dapat dihidupkan dari jauh menggunakan remote keyless, tanpa pemilik mobil harus masuk ke kabin terlebih dulu untuk menekan tombol engine start/stop-nya.
Baca juga: Seberapa Irit Mesin Turbo Wuling Cortez CT Type S?
“Kemudian untuk unlock pintu mobil, pemilik mobil cukup mendekat ke mobil dengan membawa remote kunci maka pintu akan unlock secara otomatis. Sebaliknya, kalau menjauh maka pintu akan lock otomatis,” kata Franky.
Franky mengingatkan pemasangannya tetap harus dilakukan secara hati-hati oleh teknisi yang andal, karena cukup kompleks untuk dilakukan.
“Selain itu kualitas produk engine start/stop yg dipakai juga perlu diperhatikan, karena tidak semua merk yg beredar di pasaran memiliki kualitas bagus,” paparnya.
Sementara itu, Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi mengatakan, secara teknis memang bisa dipasang selama pemasangannya tidak mengganggu kelistrikan di mobil,
“Namun, tidak efisien karena konsumen harus keluar banyak biaya. Sebab kunci diganti model smart key, dan parts original bawaan pabrik juga pasti banyak yang diganti,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com.
Didi juga mengegaskan, apabila terjadi kerusakan akibat pemasangan maka garansi mobil akan hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.