Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Air Panas Bisa Perbaiki Bodi Mobil yang Penyok?

Kompas.com - 23/10/2020, 14:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bemper merupakan salah satu bagian pada mobil yang sering terdampak rusak ketika terjadi tabrakan atau bersenggolan dengan benda tertentu.

Terbuat dari bahan fiber (serat) atau plastik, kerusakan yang terjadi pada bemper beragam, mulai dari robek, penyok, sampai hancur. Ini pula yang mempengaruhi besaran biaya perbaikannya.

Namun, dalam upaya menekan biaya tersebut ada beberapa cara alternatif yang bisa dipilih seperti menggunakan air panas. Tapi itu tidak berlaku jika bemper sudah rusak atau robek parah.

Baca juga: Isi BBM Perlu Goyangkan Kendaraan agar Efektif, Mitos atau Fakta?

Inilah kondisi mobil yang ditimpa seorang pria yang jatuh dari lantai sembilan sebuah apartemen di kota Yaroslavl, Rusia. Mirror Inilah kondisi mobil yang ditimpa seorang pria yang jatuh dari lantai sembilan sebuah apartemen di kota Yaroslavl, Rusia.

Pasalnya, dalam melakukan perbaikan panel berbahan plastik di mobil memang menggunakan bantuan panas. Kalau di bengkel, nama alatnya adalah heater gun.

Hal tersebut diakui Kepala Bengkel Auto2000 Body Paint Sunter, Yuly Kridiawan saat dikonfirmasi Kompas.com belum lama ini. Bahkan, pihak dia pernah melakukan eksperimen dan hasil yang didapat luar biasa.

"Hanya saja metode penyiraman tidak bisa mengembalikan kondisi 100 persen seperti semula. Hanya area yang terdeformasi elastis saja, tidak bisa untuk bagian yang pernah di dempul atau repair," kata Yuly.

Baca juga: Menimbang Untung Rugi Beli Mobil Bekas Saat Pandemi

Selain itu, ia menambahkan, metode memperbaiki bumper dengan air panas juga berpotensi bisa merusak lapisan cat. Alhasil, eksterior mobil bakal belang-belang.

"Jadi yang paling tepat memang menggunakan heater gun dengan suhu panas sekitar 150 derajat celcius, dengan metode perbaikan body on dolly agar permukaan bumper bisa mencapai hasil yg maksimal," kata Yuly.

"Kalau memang ingin pakai metode penyiraman dengan air panas silahkan saja, tapi sebaiknya pahami risiko yang akan muncul. Jangan sampai cat jadi rusak atau goresan lebih besar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau