Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Motor Bekas, Waspada Komponen yang Rawan Dikanibal

Kompas.com - 22/10/2020, 16:51 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga murah menjadi pertimbangan utama konsumen ketika memilih untuk membeli motor bekas. Kejelian memilih produk jadi yang utama jika ingin mendapatkan barang bagus.

Meski tidak semua, ada indikasi beberapa pedagang atau penjual melakukan kecurangan. Sebagian dari mereka sudah menukar komponen asli dengan komponen tiruan (KW) atau bahkan komponen rusak.

Darwin Danubrata, pedagang sepeda motor bekas Songsi Motor Jagakarsa Jakarta Selatan mengatakan, tidak sedikit pedagang yang curang dan ingin untung lebih dengan menjual komponen asli.

Baca juga: Indonesia Akan Bentuk Tim Moto2, Butuh Biaya Minimal Rp 45 Miliar

“Kalau motor sekarang, bagian mesin sudah jarang diganti. Karena dulu kebanyakan menggunakan sistem karburator yang masih bisa diganti, sedangkan sekarang motor injeksi itu kalau di utak-atik bisa tidak nyala motornya. Biasanya yang diganti itu komponen plastik,” ujar pria yang akrab disapa Darwin kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Ilustrasi suspensi kotorStanly/Otomania Ilustrasi suspensi kotor

Darwin melanjutkan, ada beberapa komponen sepeda motor bekas yang rawan diganti oleh pedangan nakal:

- Ban dan pelek. Biasanya sepaket dan cukup sulit membedakan, sebaiknya ditanya ke penjual.

- Suspensi. Amati komponen asli dan warna garpu depan. Bisa saja barang tersebut diganti dengan model lama yang sudah diservis berkali-kali.

Baca juga: Cicilan Xpander Black Edition Mulai Rp 4 Jutaan, DP Rp 100 Jutaan

- Lampu-lampu. Kualitasnya jelas berbeda, biasanya cepat pudar dan pecah.

- Komponen Bodi. Misalnya bodi samping, depan, dan belakang.

“Biasanya kalau kita (pedagang) punya mekanik sendiri, mereka paham kode-kodenya dan bisa dilihat dari bentuknya juga beda antara tiruan dan yang asli. Tapi kalau pembeli yang awam itu biasanya sulit membedakan, jadi lebih baik gunakan pihak ketiga atau sering bertanya kepada penjual,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com