JAKARTA, KOMPAS.com - Harga murah menjadi pertimbangan utama konsumen ketika memilih untuk membeli motor bekas. Kejelian memilih produk jadi yang utama jika ingin mendapatkan barang bagus.
Meski tidak semua, ada indikasi beberapa pedagang atau penjual melakukan kecurangan. Sebagian dari mereka sudah menukar komponen asli dengan komponen tiruan (KW) atau bahkan komponen rusak.
Darwin Danubrata, pedagang sepeda motor bekas Songsi Motor Jagakarsa Jakarta Selatan mengatakan, tidak sedikit pedagang yang curang dan ingin untung lebih dengan menjual komponen asli.
“Kalau motor sekarang, bagian mesin sudah jarang diganti. Karena dulu kebanyakan menggunakan sistem karburator yang masih bisa diganti, sedangkan sekarang motor injeksi itu kalau di utak-atik bisa tidak nyala motornya. Biasanya yang diganti itu komponen plastik,” ujar pria yang akrab disapa Darwin kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2020).
Darwin melanjutkan, ada beberapa komponen sepeda motor bekas yang rawan diganti oleh pedangan nakal:
- Ban dan pelek. Biasanya sepaket dan cukup sulit membedakan, sebaiknya ditanya ke penjual.
- Suspensi. Amati komponen asli dan warna garpu depan. Bisa saja barang tersebut diganti dengan model lama yang sudah diservis berkali-kali.
- Lampu-lampu. Kualitasnya jelas berbeda, biasanya cepat pudar dan pecah.
- Komponen Bodi. Misalnya bodi samping, depan, dan belakang.
“Biasanya kalau kita (pedagang) punya mekanik sendiri, mereka paham kode-kodenya dan bisa dilihat dari bentuknya juga beda antara tiruan dan yang asli. Tapi kalau pembeli yang awam itu biasanya sulit membedakan, jadi lebih baik gunakan pihak ketiga atau sering bertanya kepada penjual,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/22/165121715/beli-motor-bekas-waspada-komponen-yang-rawan-dikanibal