JAKARTA, KOMPAS.com - Fitur keselamatan dan fitur keamanan pada mobil perlu untuk selalu dirawat. Tujuannya agar pada saat terjadi insiden kecelakaan, fitur tersebut dapat bekerja secara optimal.
Tak terkecuali perangkat keamanan seperti sabuk pengaman atau sabuk keselamatan (safety belt atau seat belt). Perangkat keamanan ini berfungsi untuk mengurangi risiko cedera saat terjadi kecelakaan.
Baca juga: Bus dengan Sabuk Pengaman Tiga Titik Pernah Ada di Indonesia
Perangkat ini juga selalu digunakan saat mengendarai mobil. Maka itu, penting juga untuk selalu melakukan perawatan atau menjaga agar kondisi sabuk pengaman tetap terjaga.
Tak sedikit pemilik mobil yang masih menganggap sepele soal perawatan. Padahal, merawat perangkat itu juga tidak sulit.
Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor mengatakan, kebersihan sabuk pengaman sangat perlu diperhatikan.
"Cara merawatnya bisa dengan menjaga kebersihannya, khususnya bagian inner seat belt. Bersihkan dari sisa makanan atau benda kecil, misalnya peniti yang dapat menyebabkan seat belt tersangkut," ujar Bambang, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Ingat Jurus 3R Saat Memakai Sabuk Pengaman
Menurut Bambang, cara pakai atau perilaku dalam menggunakan sabuk pengaman dapat memengaruhi kinerjanya. Salah satunya tidak mau kembali ke posisi semula atau terasa macet.
"Hal tersebut bisa terjadi karena menarik seat belt secara kasar atau terlalu cepat, dan tidak mengembalikannya seperti semula," kata Bambang.
Beberapa orang bahkan ada yang melepas sabuk pengaman secara kasar. Langsung dilepas setelah dibebaskan dari penguncinya.
Saat membersihkan sabuk pengaman, bisa memanfaatkan cairan khusus pembersih jok dari bahan fabric. Bisa juga dibersihkan dengan air sabun yang dibasuh dengan kain lap. Tapi, usahakan agar dapat mengering dengan sempurna.
Pada mobil tua atau mobil lawas, sabuk pengamannya biasanya sudah mengeras. Jika demikian, sebaiknya lekas diganti dengan yang baru.
Hindari membeli sabuk pengaman bekas. Sebab, kita tidak pernah tahu bagaimana riwayat penggunaan perangkat tersebut oleh pemilik sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.