JAKARTA, KOMPAS.com - Main sepeda motor klasik punya kepuasan tersendiri. Meski demikian setidaknya ada dua aliran dalam motor klasik, pertama yang suka orisinal dan yang kedua restorasi.
Penggemar aliran orisinal yang biasanya lebih sulit. Banyak aturan. Sebab berkaitan dengan nilai intrinsik suatu barang. Seperti yang terlihat pada para penggemar Vespa klasik.
Baca juga: Modifikasi Vespa S 150 Gading Marten, Elegan dan Bertenaga
Andy Wardhana, salah seorang kolektor Vespa mengatakan, tidak ada patokan baku soal nailai orisinalitas sebuah Vespa, tapi setidaknya bisa dilihat dari ciri-ciri khusus.
"Pertama, kalau bodi tidak boleh ada las-lasan, cat masih orisinal semua kalau bisa, kalau lecet-lecet sedikit wajar namanya juga motor bekas. Tapi kalau bodi bebas las," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Alasan Vespa NOS Punya Harga Tinggi
Andy yang juga punya koleksi Vespa Bacchetta 1949 tersebut mengatakan, jika main orisinalan maka usahakan bodi jagan dicat ulang. Biarkan pakai cat asli meski warnanya berubah karena usia.
"Ya tapi kalau bisa jangan bladus (pudar) banget ya, catnya kalau bisa (aslinya) masih banyak, tapi ya sebetulnya tidak apa-apa juga sih ketimbang dicat ulang, apalagi kalau karat kemudian dilas," katanya.
Selain bodi dan cat, Andy mengatakan, komponen lain juga kalau bisa masih orisinal. Mulai dari aksesori hingga bagian mesin, seperti setang, mika lampu, speedometer, jok, pelek dan lainnya.
"Kalau bisa aksesoris masih asli. Untuk mesin belum pernah belah mesin atau turun mesin. Kemudian peleknya masih asli. Paling ban saja yang ganti," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.