JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu masalah yang bisa terjadi pada ban mobil yaitu bunting/benjol pada bagian dinding. Penyebab dari ban benjol yaitu kurangnya tekanan udara ban, lalu menubruk benda padat.
Hasil tubrukan tersebut membuat benang yang ada di dinding ban menjadi putus. Ketika kembali diisi, tekanan udara di dalam ban akan menekan karet samping ban dan jika dilihat dari luar akan terlihat benjol.
Lalu bagaimana jika ban yang benjol tetap digunakan?
Baca juga: Menu SUV Murah Jelang Lebaran, Harga Terios Naik
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk., mengatakan, ban yang sudah benjol tidak aman untuk dipakai.
“Kalau benang ban putus di samping, hanya tersisa karet ban yang tipis. Kalau diisi udara, bagian yang benjol tersebut bisa pecah, ban jadi bocor,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Baca juga: Masih Perlukah Ritual Panaskan Mesin pada Motor Injeksi?
Zulpata menambahkan, jika ban yang sudah bocor tetap digunakan, sudah tidak ada lagi yang menahan tekanan udaranya, akhirnya bisa bocor. Jika sudah bocor, sudah tidak ada lagi kekuatan, enggak bisa diisi udara lagi.
“Dari segi pabrikan ban, bagian samping yang benangnya sudah putus atau ada benjol, kekuatannya sudah tidak ada. Rekomendasinya, harus diganti bannya,” kata Zulpata.
Jika tetap memaksa menggunakan ban yang sudah benjol, tinggal tunggu waktu saja, ban akan bocor. Ketika kembali menumbur benda keras, lapisan karet tidak bisa menahan tekanan udara dan ban mudah pecah atau bocor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.