JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah banyak beredar ban tubeless, pemakaian ban konvensional tetap tinggi. Ban tipe tube type ini memakai ban dalam, jamak dipakai pada motor dengan pelek jari-jari.
Dalam ban tipe tube type bukan hanya ban luar yang punya masa pakai tapi juga ban dalam. Walaupun ban dalam yang dipakai tidak pernah bermasalah atau sering ditambal.
Baca juga: Ban Tubeless Bocor Pilih Tambal Model String atau Tip Top?
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC, mengatakan, ban dalam mesti diganti jika permukaan ban dalam sudah terasa kasar.
"Ban dalam berfungsi untuk menopang ban luar. Kalau ban dalam agak kasar, atau kondisinya sudah tidak mulus itu salah satu tanda ban dalam mesti diganti," kata Dodiyanto kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Dodi panggilannya mengatakan, hal tersebut terjadi sebab permukaan ban dalam pada dasarnya tergesek dengan bagian dalam ban luar.
Baca juga: Ban Motor Masih Kempis Setelah Ganti Tubeless, Coba Cek Ini!
"Kondisi ban dalam bisa tidak mulus karena ban delam itu kena bagian dalam ban luar, saatban berputar dia ada gesekan," katanya.
Selain itu, kata Dodi, tanda ban dalam mesti diganti ialah jika sudah terlalu banyak tambalan. Sebab dikhawatirkan kemampuan ban dalam menahan udara sudah tidak terlalu baik.
"Berapa banyak tambalanya kalau tetulis tidak ada, tapi mudahnya kalau ada lubang yang besar, sudah agak susah. Terus kalau lubangnya berdekatan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.