Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahayanya Pakai Minyak Rem Sisa pada Mobil

Kompas.com - 21/02/2020, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja sistem pengereman pada kendaraan bermotor, terutama mobil, dipengaruhi oleh beberapa komponen seperti booster, kampas, piston, termasuk  kondisi minyak rem.

Salah satu sifat minyak rem (DOT 3 atau DOT 4) adalah menyerap air atau higroskopis. Sehingga, kerja rem bisa optimal karena terbebas dari uap air yang membuat rem seolah-olah blong atau biasa disebut vapor lock.

"Guna mempertahankan dan mendapatkan fungsi tersebut secara optimal, selalu perhatikan kondisi minyak rem pada kendaraan. Kemudian, jangan gunakan kembali minyak rem yang sudah dibuka segelnya," kata Taqwa Suryo Swasono, Pemilik Bengkel Garden Speed di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Simak Tips Aman Saat Naik Taksi atau Ojek Online di Malam Hari

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong

Hal tersebut, lanjutnya, karena segel botol minyak rem yang terbuka berpotensi terkontaminasi air. Terlalu banyak kandungan air dalam minyak rem, akan membuat kinerja rem tak akan optimal.

"Jika botol minyak rem sudah dilepas segelnya, maka besar kemungkinan akan menyerap air dari udara. Jadi bisa dibilang setelah beberapa jam setelah dibuka, proses penyerapan air itu sudah dimulai," kata Taqwa.

Pada udara dingin minyak rem rentan bercampur dengan air.aa1car.com Pada udara dingin minyak rem rentan bercampur dengan air.

"Jadi baiknya minyak rem itu sekali pakai, kalau ada sisa jangan digunakan lagi. Beli sesuai dengan kebutuhan. Jangan karena mubazir, keamanan berkendara jadi taruhannya," ujar dia.

Adapun pergantian minyak rem, sebagaimana dijelaskan Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, adalah tiap tiga tahun atau 40.000 kilometer.

"Meski usianya cukup panjang, minyak rem tetap perlu diganti dengan yang baru secara berkala. Penggantian minyak rem perlu dilakukan setiap 40.000 kilometer atau tiga tahun, mana yang lebih dulu," katanya kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com