JAKARTA, KOMPAS.com – Transmisi otomatis secara umum dibagi dalam beberapa jenis. Selain transmisi matik dengan torque converter, tersedia juga transmisi otomatis CVT.
Transmisi CVT menawarkan perpindahan gigi yang lebih halus, karena tidak menggunakan gir. Komponen utama dari transmisi CVT terdiri daru dua puli dan satu sabuk baja.
Sama seperti transmisi matik dengan torque converter, transmisi CVT juga menggunakan oli untuk mendukung kinerjanya.
Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Ketentuan Bikin Smart SIM
Namun transmisi matik CVT ternyata memiliki jadwal penggantian yang lebih singkat ketimbang matik torque converter.
“Mengacu dari buku manual, penggantian oli transmisi matik untuk model seperti Jazz, Mobilio, dan HR-V yang menggunakan transmisi CVT dilakukan setiap 40.000 kilometer,” ucap Denny Sulistyo, Kepala Bengkel Honda Jakarta Center di Jakarta Pusat, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, untuk mobil bertransmisi matik dengan torque converter masa penggantian yang dianjurkan pabrikan bisa mencapai 60.000 km hingga 80.000 km.
Baca juga: Beli Mobil Ini Dapat Diskon Rp 200 Juta
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab transmisi CVT dirancang dengan susunan komponen yang berbeda.
Menurut Denny, komponen CVT yang menggunakan sabuk baja dirancang lebih sederhana daripada matik konvensional yang mengusung torque converter.
“Oli transmisi CVT dianjurkan lebih cepat diganti karena ada sabuk baja di dalamnya, kalau penggantian oli telat, sabuk baja berisiko putus,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.