Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tol Baru Beroperasi, Truk Ukuran Sedang Makin Laris

Kompas.com - 12/02/2020, 19:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tersambungnya sejumlah jalan tol trans di sejumlah pulau seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan sedikit banyak berdampak pada industri otomotif. APM kendaraan niaga, seperti PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) jadi salah satu yang kena imbas positif.

Duljatmono, Sales and Marketing Director PT KTB, mengatakan tersambungnya jalan tol membuat akses transportasi darat semakin lancar.

“Tol kita sudah makin panjang dan tersambung. Itu memberikan efek transportasi dan logistik jadi lebih mudah,” ujarnya di Jakarta (11/2/2020).

Baca juga: Selain XL7, Suzuki Punya SUV Baru untuk Indonesia

Peluncuran Varian Baru Mitsubishi Fuso Fighter di GIIAS 2019istimewa Peluncuran Varian Baru Mitsubishi Fuso Fighter di GIIAS 2019

Efek tersambungnya jalan tol di sejumlah pulau ternyata juga membuat pergeseran pasar. Menurutnya, pasar fleet semakin bertambah dengan adanya ruas jalan tol baru.

“Akibat dari itu ada shifting demand, kalau dulu komposisi market retail lebih besar sekitar 70 persen berbanding 30 persen,” ucap Duljatmono.

“Sejak 2017, sejak infrastruktur terbangun, secara umum bergeser 60 persen di kelas fleet, 40 persen di kelas retail,” katanya.

Baca juga: Daihatsu Siapkan Kejutan dengan Mobil 1,0 L Turbo

Truk Konsep Mitsubishi Fusoistimewa Truk Konsep Mitsubishi Fuso

Di samping itu, penggunaan truk MDT (medium duty truk) ternyata juga mengalami peningkatan tren jika dibandingkan truk LDT (light duty truck).

Duljatmono mengatakan, bahwa konsumen saat ini ingin lebih efisien dengan kendaraan yang lebih besar, karena kondisi jalan yang semakin lancar berkat adanya jalan tol.

“Kelas fleet itu biasanya menggunakan truk medium duty, trennya naik. Dulu jelas MDT hanya 20 persen, sekarang meningkat jadi 24 persen,” ucapnya.

“Yang perlu dicatat adalah adanya pergeseran dari kelas LDT ke kelas MDT. Jadi konsumen ingin lebih efisien dari segi daya angkutnya,” kata Duljatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau