Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol, Ingat Lagi Bahaya Laten Rem Blong

Kompas.com - 30/01/2020, 09:12 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan kendaraan berat akibat rem blong sudah banyak terjadi. Apalagi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, dan yang paling baru satu unit kontainer menabrak gerbang tol Halim 2 pada Rabu (29/1/2020), sehingga menyebabkan tabrakan beruntun.

Meski tidak ada korban jiwa, tetapi kasus seperti itu tentu jelas merugikan banyak pihak. Oleh sebab itu, perlu sama-sama untuk selalu memperhatikan kondisi kendaraan dan melakukan perawatan berkala.

Menurut penggiat keselamatan berkendara sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, salah satu kebiasaan pengemudi truk atau angkutan barang di Indonesia ketika berkendara di jalan menurun khususnya di tol selalu mentralkan tuas transmisi.

Baca juga: Bukan Bekas Banjir, Ini Pilihan Sedan Tahun Muda Rp 50 Jutaan

"Ini kebiasaan yang salah, tujuannya mengejar efisiensi tapi tak memikirkan dampak fatalnya. Perlu diingat, secara bobot kendaran saja truk atau angkutan barang itu jauh lebih berat, belum lagi dari dimensinya, tidak bisa disamakan dengan kendaraan kecil," kata Jusri kepada KOMPAS.com, beberapa waktu lalu.

Akibat rem blong, truk kontainer sebabkan kecelakaan beruntun di Halim Akibat rem blong, truk kontainer sebabkan kecelakaan beruntun di Halim

Jursi menjelaskan, kecelakaan truk, bus, atau kendaraan niaga lainnya akibat bahaya laten dari rem blong bukan yang pertama kali. Sudah banyak kejadian, baik pada jalur Tol Cipularang antara Km 90 sampai Km 100 arah Jakarta serta beberapa ruas tol lain yang memiliki kontur jalan landai.

"Bicara soal rem blong kuncinya balik lagi bagaimana perawatan dari kendaraannya, ada banyak rangkaiannya, tapi arahnya tetap ke masalah human error tadi," ucap Jusri.

Baca juga: Ingat Lagi Kecelakaan yang Disebabkan Truk ODOL dan Rem Blong

Melihat dari kejadian-kejadian sebelumnya, pada tabrakan beruntun beberapa waktu lalu, Jusri menyimpulkan disebabkan faktor human error yang sangat fatal.

Proses evakuasi truk tronton yang mengalami rem blong lalu menabrak rumah di Gekbrong.Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin Proses evakuasi truk tronton yang mengalami rem blong lalu menabrak rumah di Gekbrong.

Hanya mengadalkan rem saja untuk menekan laju kendaraan besar seperti truk dan bus tidak mungkin maksimal, terlebih di jalan landai.

Harus dibantu dengan peran transmisi untuk menciptakan momentum engine brake agar tercipta gaya deselerasi yang cukup.

Baca juga: Kontainer Rem Blong di Tol Cipularang, Truk ODOL Banyak Masalah

Oleh karena itu, selain perlu untuk memastikan kendaraan yang akan dikendari dalam kondisi prima, penting juga masalah pembekalan terhadap sopir soal tehnik berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau