TANGERANG, KOMPAS.com - Rem blong masih kerap ditemui sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan kendaraan di jalan. Menurut data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), sepanjang 2018 kecelakaan karena hal ini naik 32 persen menjadi 9.333 tragedi.
Rem blong adalah disfungsi rem yang menyebabkan sistem pengereman tidak bekerja dengan baik, bahkan tidak berfungsi sama sekali. Sebenarnya, rem blong dapat diantisipasi sebagaimana dikatakan Chief Mechanic Autochem Racing, Taqwa Suryo Swasono di peluncuran rem Prestone Brake Fluid DOT 4, GIIAS 2019, Tangerang, Jumat (26/7/2019).
"Berdasarkan kondisi iklim di Indonesia, tingkat kelembapannya itu 60 - 80 persen. Ini sangat berpengaruh terhadap kondisi cairan rem, begitu juga kemampuan pengeremannya. Jadi, dengan kandungan air sebanyak 3 persen titik didih cairan rem akan turun hingga lebih dari 100°C," katanya.
Baca juga: Tips Posisi Mobil Ketika di Jalan Tanjakan dan Turunan
Ketika titik didih cairan rem terlewati atau tidak sanggup lagi menahan panas yang bersumber dari gesekan kampas rem dan cakram lanjut Taqwa, rem akan rentan blong. Maka ada baiknya menggunakan cairan rem standar DOT 4 yang memiliki titik didih tinggi, 230°C ke atas.
"Maka baiknya ketika menganti kampas rem, lakukan pergantian cairan rem juga secara bersamaan. Hal ini berguna untuk menjaga di titik optimum kendaraan secara konsisten. Perhatikan juga produk yang diplih, sebisa mungkin pilih yang DOT 4," ujar Taqwa.
Sebagai informasi, ideal pergantian kampas rem adalah setiap kendaraan telah menempuh perjalanan 20.000 kilometer. Sedangkan cairan rem, paling lambat harus diganti saat kendaraan sudah digunakan sampai sekitar 30.000 km.
Baca juga: 3 Tips Ringan Rawat Mobil Mesin Turbo
"Mengingat kondisi di Jakarta yang padat kendaraan, baiknya selalu rutin untuk mengganti kampas rem dan juga cairan remnya sesuai rekomendasi tersebut. Jangan sampai komponen sistem pengereman seperti ABS, kaliper, dan pistom rem rusak, karena pergantiannya lebih mahal," ujar Taqwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.