Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Truk Tabrak Gardu Tol Halim, Kendaraan Berat Rawan Rem Blong

Kompas.com - 30/01/2020, 08:32 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan truk kembali terjadi, kali ini satu unit kontainer menabrak gardu tol Halim pada Rabu (29/1/2020). Peristiwa itu mengakibatkan kecelakaan beruntun dan menimbulkan kerusakan fasilitas gerbang tol Halim 2.

Keterangan resmi Jasa Marga seperti yang disampaikan oleh Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, kecelakaan itu akibat truk kontainer  dengan nomor polisi B 9812 GU itu mengalami rem blong.

"Kecelakaan seperti ini terjadi lagi, setelah sebelumnya kejadian rem blong di rest area KM 97 Cipularang. Sekarang menabrak gerbang tol Halim," ucap Dwimawan dalam siaran resmi, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Resmi, Pelat Nomor Kendaraan Listrik Berwarna Biru

Kasus seperti ini dalam beberapa waktu ke belakang sering terjadi. Tentunya, peristiwa ini menjadi cermin bahwa buruknya perawatan yang dilakukan oleh para pengusaha jasa angkutan.

Proses evakuasi truk tronton yang mengalami rem blong lalu menabrak rumah di Gekbrong.Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin Proses evakuasi truk tronton yang mengalami rem blong lalu menabrak rumah di Gekbrong.

Faktor rem blong itu sendiri, menurut penjelasan Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, beban yang dibawa oleh kendaraan sangat berpengaruh pada sistem pengereman.

Bahkan tidak jarang berat beban tersebut membuat rem tidak berfungsi alias blong. Pada kondisi ini, kendaraan sangat rawan mengalami kecelakaan.

Baca juga: Bukan Bekas Banjir, Ini Pilihan Sedan Tahun Muda Rp 50 Jutaan

“Kalau menurut saya lebih pada segi perawatan dan juga beban yang melebihi batas standar. Kalau beban yang dibawa melebihi batas, pastinya rem juga akan bekerja lebih berat,” ujarnya saat dihubungi KOMPAS.com belum lama ini.

Truk trailer terguling di rest area KM 97 Cipularang Truk trailer terguling di rest area KM 97 Cipularang

Didi melanjutkan, semakin berat beban yang dibawa oleh kendaraan maka akan berpengaruh terhadap sistem pengereman. Selama ini sering didapati, truk-truk yang mengalami kecelakaan karena rem blong membawa beban yang cukup berat.

Bahkan ada juga yang sampai melebihi batas maksimal beban yang diperbolehkan. Maka dari itu, Didi pun menyarankan agar pengecekan sistem pengereman rutin dilakukan. Salah satunya adalah untuk mengantisipasi terjadinya rem blong atau pengereman yang tidak berfungsi maksimal.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Pintu Geser, Dijual Mulai Rp 100 Jutaan

“Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus laik jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti karena ini juga mempengaruhi pengereman,” ucapnya.

Warga berkerumun di lokasi kecelakaan truk box milik Bank Indonesia dengan nomor polisi R-9557-AH di Jalan Raya Mandiraja, Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).Dok Humas Polres Banjarnegara Warga berkerumun di lokasi kecelakaan truk box milik Bank Indonesia dengan nomor polisi R-9557-AH di Jalan Raya Mandiraja, Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

Kemudian, masih kata Didi, pengecekan juga harus dilakukan secara menyeluruh. Mulai kondisi kampas rem, selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga bagian pendukung lainnya.

“Pengecekan ini harus dilakukan secara berkala dan rutin. Kalau perlu setiap hari dilakukan pengecekan, terutama yang bisa dilakukan pengecekan sendiri oleh pengemudi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau