JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia sering kita jumpai di jalanan perkotaan. Harganya yang murah dan bisa memuat 5-7 orang menjadi salah satu pilihan untuk jadi mobil harian.
Karena biasa dijadikan mobil harian, kadang bodi mobil tidak mulus karena diserempet atau menabrak. Ketok magic menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan kondisi bodi yang penyok menjadi mulus.
Supri, pemilik dari bengkel ketok magic Pak Haji Supri di Kalibata, Jakarta Timur mengatakan kalau mobil murah sekarang tampilannya saja yang bagus, namun konstruksi bodinya kurang kuat.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ketok Magic Pakai Ilmu Gaib?
“Mobil murah sekarang seperti Agya, Sigra yang modelnya seperti itu, modelnya manis, namun konstruksinya enggak kuat. Misalnya bracket antara bemper dan fender terbuat dari plastik, jadi kalau tertabrak, bracketnya akan rusak dan enggak kuat lagi, akhirnya dikawati,” ucap Supri kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Supri juga mengatakan kalau bodi mobil murah sekarang lebih tipis plat bodinya. Hal tersebut bukan memudahkan mobil ketika diperbaiki, namun malah menambah pekerjaan. Ketika diketuk, bodi malah terlalu lentur karena bodi yang tipis.
“Bodi mobil murah yang tipis lebih mudah melar. Ketika diketuk dari dalam, bodi malah jadi kembung. Solusinya harus dipanasi dengan las dari luar, diratakan dan dicat ulang. Kalau mobil sekarang ya begitu, nambah pekerjaan,” ucap Supri.
Baca juga: Butuh Jam Terbang Tinggi buat Jadi Ahli Ketok Magic
Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor (ADM) menanggapi perbaikan bodi LCGC dengan teknik ketok magic. Melakukan pemanasan pada bodi mobil memiliki risiko mengubah karakter atau sifat dari panel tersebut.
"Ketika bodi metal dipanaskan, dikhawatirkan akan mengubah dari karakter bodi tersebut. Karena panel metal tersebut sudah memenuhi standar yang ada, baik secara kualitas, keamanan dan kenyamanan," kata Anjar kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Kalau mengubah karakter dari panel tersebut, bisa jadi kekuatan dan keamanannya berkurang. Anjar menyarankan agar melakukan perbaikan bodi mobil di diler resmi agar diperbaiki sesuai standar.
Kalau soal tipisnya panel metal pada mobil terbaru, Anzar mengatakan hal tersebut dikarenakan teknologi yang ada. Dengan bodi yang lebih tipis namun kekuatan bodinya tetap sama dengan bodi mobil dulu.
"Teknologi sekarang sudah bisa menciptakan panel yang kekuatannya sama namun lebih tipis dan ringan. Jadi kalau dibanding dengan mobil dulu, platnya memang lebih tipis, namun kekuatannya sudah memenuhi standar pemakaian sehari-hari," ucap Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.